Sukses

Polisi Tewaskan 6 Terduga Teroris, Kapolri: Sudah Sesuai SOP

"Polisi tidak akan menembak seseorang jika orang itu tidak membahayakan," ujar Kapolri Jenderal Sutarman.

Kapolri Jenderal Polisi Sutarman berkomentar atas penggerebekan terduga teroris yang berujung kematian. Hal ini menyusul tewasnya 6 orang terduga teroris saat penggerebekan di rumah kontrakan di Jalan KH Dewantoro Gang H Hasan, Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Namun hal itu sudah sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).

Sutarman mengatakan, sikap tegas yang dilakukan Tim Detasemen 88 Khusus Anti Teror (Densus 88) Polri dengan menembak mati ke-6 terduga teroris tersebut sudah sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).

"Dalam SOP, kita juga harus ramah, termasuk memperlakukan teroris," ujar Sutarman kepada wartawan di salah satu rumah sakit di Jakarta Selatan, Kamis (2/1/2013).

Menurut Sutarman, polisi tidak akan melakukan penembakan kepada teroris jika tidak ada perlawanan. Karena semua sudah ada aturannya. "Polisi tidak akan menembak seseorang jika orang itu tidak membahayakan. Tapi kalau waktunya dia melawan dan menembak kita harus tembak."

"Kemarin anggota kita sudah memperingatkan 3 sampai 4 kali agar mereka keluar menyerahkan diri, anggota kita kan sudah kepung rumahnya. Tapi dari mereka sempat lempar bom rakitan keluar dan sempat meledak di sana," tegas Sutarman.

Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, kejahatan teroris berbeda dengan kejahatan konvensional. Menurutnya, polisi tak bisa disamaratakan dalam menanggulangi suatu kasus.

"Dan konteksnya menguasai senjata api, kuasai bom. Tentunya dalam kondisi seperti ini bisa petugas yang berisiko, terkena serangan senjata yang mereka miliki," tutur Boy.

Pada penggerebekan Rabu 1 Januari 2014, Densus 88 membekuk 6 terduga teroris di rumah kontrakan di Jalan KH Dewantoro Gang H Hasan, Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Keenam terduga teroris tewas, seorang di antaranya bernama Dayat alias Daeng tewas lebih dulu pada awal penggerebekan, Selasa 31 Desember 2013. (Rmn/Yus)

Baca juga:
Kapolri: Teroris Akan Pakai Rp 200 Juta untuk Latihan Militer
DVI Ambil 6 DNA Pembanding Keluarga Terduga Teroris Ciputat
Ketua MPR Nilai Penggerebekan Teroris di Ciputat Kurang Cerdas


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini