Sukses

[Resolusi 2014] Jadwal Mengusir `Titik Jenuh`

Apakah titik jenuh itu selalu menjadi alasan untuk menghindar dari segala kegiatan yang sudah menjadi tanggung jawab?

Citizen6, Jakarta: Tak bisa dipungkiri kalau manusia memiliki titik jenuh. Namun, apakah titik jenuh itu selalu menjadi alasan untuk menghindar dari segala kegiatan yang sudah menjadi tanggung jawab? Jawabannya adalah tidak.
    
Memiliki banyak kegiatan di zaman sekarang ini bukanlah hal yang luar biasa. Menjadi biasa tatkala merupakan sebuah tanggungjawab. Terlebih bagi seorang mahasiswa. Jika Anda tak mau disebut mahasiswa "kupu-kupu" alias kuliah pulang-kuliah pulang, maka carilah kegiatan ekstra di dalam atau luar kampus selain kegiatan belajar. Namun, tentunya harus didasari dengan niat dan konsistensi saat telah menjalani kegiatan-kegiatan itu.

Saat mendaftarkan diri dalam organisasi dan kepanitiaan sebuah acara kampus saya begitu antusias. Tetapi, setelah beberapa bulan menjalani, rasa bosan dan lelah mulai menghampiri. Tetapi, tak mungkin jika saya membiarkan rasa malas yang dikemas dengan 'titik jenuh' itu bersarang dalam diri saya. Pengaruhnya sangat besar pada organisasi dan acara yang sedang kami jalani, ini menyangkut orang banyak. Mungkin banyak orang yang merasakan itu, tentunya dengan ekspresi yang berbeda-beda. Ada yang menunda-nunda tugas, mencari alasan agar tak kebagian tugas, tak pernah memberi respon saat diberi tugas, susah dihubungi, bahkan yang lebih ekstrim adalah mengundurkan diri.

Dalam konteks ini, setiap orang memiliki alasan masing-masing untuk mendeskripsikan 'titik jenuh' nya itu. Namun, ada baiknya untuk berpikir-pikir lagi dalam menyikapi 'titik jenuh' yang menghinggapi diri ketika banyak kegiatan. Di akhir 2013 ini, saya mengemban beberapa tugas yang menurut saya begitu berat. Salah satunya, saat diamanahkan untuk mencari banyak sponsor yang nantinya ikut berpartisipasi dalam sebuah acara kampus yang sedang panitia persiapkan.  

Selain itu saya juga masih aktif mengajar dalam kegiatan sosial kemanusiaan, dan rencananya di 2014 ini, saya akan merintis sebuah bisnis yang sudah beberapa bulan ini vakum. Untuk mengantisipasi 'titik jenuh', saya sudah membuat semacam jadwal kegiatan yang sedang dan akan dijalani, mulai dari jadwal mengajar, berkeliling untuk mencari sponsor, bertemu dengan rekan bisnis, hingga jadwal untuk berkumpul bersama keluarga.

Pada 2014, saya berkeinginan untuk total dalam organisasi dan kepanitiaan kampus yang sudah menjadi tanggung jawab, aktif kembali mengajar dalam kegiatan sosial, dan membangun lagi usaha saya yang kini telah vakum. Maka dari itu, kini saya tengah kembali mengumpulkan segenap niat dan tekad, dan membuat jadwal kegiatan untuk beberapa bulan ke depan. Menurut saya, saat ini jadwal kegiatan menjadi solusi bagi orang-orang super sibuk. Dengan begitu, kita akan lebih mudah mengatur janji atau jika ada sesuatu hal yang mendadak. Saya berharap dengan pengaturan jadwal yang rapi, semua kegiatan di 2014 dapat terlaksana. (mar)

Penulis
Dewi Irmasari
Jakarta, irmasarxxx@gmail.com

Baca juga:
[Resolusi 2014] Empat Belas Mimpiku untuk 2014
[Resolusi 2014] Tumbuhkan Semangat Baru Dalam Diri
[Resolusi 2014] Bangkit dari Rasa Malas dan Putus Asa


Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atauopini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com

Mulai 16 Desember sampai 3 Januari 2014 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Resolusi 2014". Ada kado akhir tahun dari Liputan6.com, Dyslexis Cloth, dan penerbit dari Gramedia bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.