Sukses

[VIDEO] Ngeri Penembakan Halte Transjakarta? Ini Kata Penggunanya

Penembakan yang terjadi di sejumlah halte Bus Transjakarta tentunya membuat trauma bagi sebagian orang. Ini kata pengguna lainnya.

Lagi-lagi halte bus Transjakarta menjadi incaran aksi penembakan oleh oknum tak bertanggungjawab. Terakhir di penghujung 2013, tepat di Hari Natal, halte Bus Transjakarta yang berada di kawasan Buaran ditembaki hingga menyebabkan kaca pecah. Beruntung peristiwa itu terjadi saat halte tengah sepi penumpang, sehingga tidak sampai memakan korban jiwa.

Menurut saksi mata, penembakan diduga dilakukan oleh orang yang menumpang minibus Kijang berwarna hitam yang melintas dari arah buaran menuju Cakung.

Aparat kepolisian terus mengusut motif dan pelaku yang hingga kini masih tak jelas. Tapi yang pasti, peristiwa ini makin membuat warga Ibukota kian resah.

Bulan Agustus 2013, tepatnya hari kedua Idul Fitri. Teror serupa juga terjadi. Dalam satu hari, bahkan ada 3 halte bus Transjakarta di sepanjang Jalan MT Haryono Jakarta Timur tiba-tiba ditembaki oleh oknum tak bertanggungjawab. Aksi brutal itu juga menyebabkan kaca halte pecah berantakan.

Entah mengapa, teror seperti ini terjadi tiap kali jelang perayaan hari besar keagamaan dengan modus hampir serupa. Beragam spekulasi pun muncul seputar motif penembakan, mulai dari sekedar ulah iseng hingga oknum tertentu yang sengaja ingin menciptakan situasi menjadi tidak kondusif. Tapi yang pasti, teror ini telah membuat warga Ibukota cemas. Karena senjata api masih beredar bebas dan bisa melukai siapa saja kapan dan di mana saja.

"Mana tanggungjawab dari aparat keamanan kita. PR buat mereka untuk meningkatkan keamanan ke depannya," ujar pengguna bus Transjakarta bernama Bertha.

"Kita merasa terancam," timpal Pohan, penggunan bus lainnya.

"Takut, ngeri, serem. Was-was juga naiknya jadinya," beber Kiky dan Lita.

Jumlah penumpang Bus Transjakarta di ibukota terbilang cukup tinggi. Tak jarang warga harus rela antre berjam-jam untuk menaikinya. Sejauh ini, moda transportasi itu dianggap mampu menjadi solusi warga untuk terhindar dari kemacetan di Ibukota.

Namun masalah demi masalah terus bermunculan, meski Jokowi telah berupaya untuk menambah armada. Upaya untuk meningkatkan pelayanan demi kenyamanan dirasa masih minim.

Sebut saja kasus-kasus yang terjadi belakangan, mulai dari armada yang terbakar, pelecehan seksual hingga terakhir lepasnya roda setelah sejumlah baut roda patah.

Munculnya kembali teror penembakan tentu menjadi PR bagi pengelola dan aparat keamanan untuk meminimalisir tingkat kriminal yang memungkinkan terjadi di halte Bus Transjakarta maupun di tempat-tempat umum lainnya.

"Harusnya perlu diadakan penjagaan 24 jam," ujar Nita, pengguna Bus Transjakarta.

Berikut komentar warga dalam Kopi Pagi, Komentar Pilihan di Liputan 6 Pagi, Sabtu (28/12/2013):

Baca juga:
Halte Transjakarta Raden Inten Ditembaki, Polisi Olah TKP
Sebelum Halte Transjakarta Dirusak, Honda Jazz Melintas Pelan
Kisah Giri, Tak Kena Didor Maling Motor Karena Bismillah



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.