Sukses

PDIP Bantah Manfaatkan Penahanan Atut Untuk Rebut Banten

"Tidak ada motivasi untuk sekadar mendapatkan jabatan gubernur," kata Wakil Sekjen PDIP Hasto Kristianto.

Wakil Sekjen PDIP Hasto Kristianto menegaskan, partainya tak akan mengambil keuntungan dari penahanan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah yang dilakukan oleh KPK untuk merebut kursi Banten 1. Mengingat Wakil Gubernur Banten Rano Karno adalah kader PDIP.

Menurut Hasto, PDIP sejak awal tak ingin memanfaatkan persoalan hukum atas Ratu Atut untuk sekadar mendapatkan keuntungan politik semata.

"Tidak ada motivasi untuk sekadar mendapatkan jabatan gubernur. Bagi PDIP, jabatan gubernur dan wagub diperoleh melalui kepercayaan rakyat dengan mekanisme pemilu," kata Hasto di Jakarta, Jumat (20/12/2013).

Untuk posisi Atut sebagai Gubernur Banten yang dipastikan akan kosong setelah penahanan tersebut, Hasto menyerahkannya pada Presiden SBY dan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi.

"Terhadap apa yang terjadi penahanan Ibu Atut, tentu saja, PDIP menyerahkan sepenuhnya pada mekansime penyelenggaraan pemerintahan daerah. Itu sepenuhnya sudah ranah Presiden melalui pertimbangan Mendagri terhadap kondisi yang terjadi di Banten," tandas Hasto.

Dengan ditahannya Ratu Atut, posisi Gubernur Banten akan kosong. Tugas-tugas gubernur akan dilaksanakan Wakilnya, Rano Karno yang berasal dari PDIP.

Setelah diperiksa 7 jam di KPK, Ratu Atut akhirnya mengenakan baju tahanan KPK berwarna oranye dan dibawa ke Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur. (Adm)

Baca juga:

Ratu Atut Menangis, Pengacara: Ibu Shock, Letih dan Sakit
40 Hari Mendiang Suami dan `Jumat Keramat` Ratu Atut
`Jawara Banten` Tak Berkutik Melihat Ratu Atut Ditahan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini