Demo Simpatisan Ratu Atut, Jalur Lambat Depan KPK Ditutup

Ribuan orang yang mengaku pendukung Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah menyambangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta. Mereka menuntut KPK bersikap adil. Unjuk rasa yang dimulai pukul 13.00 WIB ini hingga kini masih berlangsung. Jalur lambat ditutup karena massa aksi mencapai seribu orang.

"Posisi di sana, bus diparkir di jalur lambat, dan berunjuk rasa di sana. Mau demo di gedung KPK nggak muat dan berimbas ke jalan raya di depannya. Maka kami berikan ruang di jalur lambat," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (20/12/2013).

"Jalur lambat ditutup hingga sekitar 100 meter," tambah Rikwanto.

Rikwanto menjelaskan, dari 2.000 orang simpatisan Ratu Atut, sudah ada 6 perwakilan yang diterima ke dalam gedung KPK untuk berdialog dengan juru bicara KPK. Menurutnya, hingga saat ini kondisi arus lalu-lintas di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan terpantau kondusif.

Untuk mengamankan aksi tersebut 750 personil kepolisian sudah disiagakan. "Saat ini situasi lalin kondusif. 750 personel untuk mengisolasi jangan sampai ada tawuran. Aksi massa didominasi  simpatisan Ratu Atut," papar Rikwanto.

Rikwanto mengatakan, pihaknya akan memberikan izin kepada massa aksi untuk berdemonstrasi hingga pukul 18.00 WIB. Hal ini merujuk kepada UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang penyampaian aspirasi. "Sesuai UU, tetap pukul 18.00 WIB sudah harus normal kembali," pungkas Rikwanto.

Untuk mengantisipasi kerusuhan, Kapolsek Setiabudi Ajun Komisaris Besar Polisi Tri Suhartanto mengatakan, pihaknya juga menurunkan sejumlah perlengkapan. Antara lain, 1 mobil penerangan, 1 mobil watter canon dan 1 mobil escape (penerobos).

"Kami imbau mereka melaksanakan demo dengan tertib. Jangan sampai menganggu ketertiban umum," lanjut Tri. (Rmn/Yus)

Baca juga:
Ribuan `Jawara` Pendukung Ratu Atut Sambangi KPK
`Jawara` Ramaikan Pemeriksaan Atut, Golkar: KPK Jangan Takut
Ratu Atut Jadi Tersangka, Ical: Tidak Ada Penonaktifan