Sukses

Ngaku Bantu Temukan Osama Bin Laden, Pria Ini Tagih AS Rp 283 M!

Amerika Serikat pernah mengadakan sayembara, kepala Osama dihargai US$50 juta. Kini muncul orang yang mengklaim hadiah itu.

Selama bertahun-tahun, Osama Bin Laden hidup nyaman dan tersembunyi di rumah berlantai 3 di Abbottabad, Pakistan, bersama 3 istri dan belasan anaknya. Tanpa diketahui siapa pun.

Hidup musuh nomor satu Amerika Serikat itu berkecukupan. Punya drum-drum raksasa berisi minyak goreng, tepung, dan gula. Juga lemari es penuh daging domba -- cukup untuk makan selama berbulan-bulan. Terkadang, Osama mengutus dua anak buahnya berbelanja di toko kelontong dekat rumah. Beli susu bubuk, sabun, odol, sampo, juga Pepsi dan Coca Cola.

Ketenangan itu terkoyak pada Minggu 1 Mei 2011, ketika pasukan elit Navy SEAL menyerbu rumah persembunyian bos Al Qaeda tersebut. Osama tewas. (Baca juga: Misteri Kematian Osama bin Laden: Ditembak AS atau Bunuh Diri?)

Penyerbuan itu bukan hal yang mudah. Sampai-sampai Amerika Serikat mengadakan sayembara, kepala Osama dihargai US$50 juta.

Kini, 2 tahun berlalu, seorang pria Michigan muncul dan mengaku berhak atas uang sayembara itu. Setengahnya: US$ 25 juta atau Rp 283 miliar.

Tom Lee (63), pedagang perhiasan asal Grand Rapids mengaku, ia memberi informasi pada FBI pada 2003 bahwa Bin Laden tinggal di rumah persembunyian di Abbottabad. Demikian berdasarkan surat yang dikirimkan Agustus lalu pada Direktur FBI, James Comey dari kantor pengacara Loevy & Loevy di Chicago.

Ketika Lee mengetahui bahwa militer AS telah membunuh Osama di lokasi yang persis dengan apa yang ia sebutkan...pada 2003, ia mengontak kantor FBI Grand Rapids untuk mengklaim hadiahnya," demikian isi surat tersebut seperti dimuat Fox News, 2 November 2013. "Sayangnya surat itu tak mendapat tanggapan, demikian juga dengan keluhannya yang disampaikan lewat website FBI."

Lee, warga negara AS keturunan Mesir mengklaim, ia mendapatkan informasi tersebut dari seorang agen intelijen Pakistan yang mengaku mengantar Osama dan keluarganya dari Peshawar ke Abbottabad. Agen tersebut kebetulan berasal dari keluarga anti-Al Qaeda yang punya hubungan bisnis dengan Lee.

Surat tersebut juga menyebut, Lee kemudian menyampaikan informasi itu ke seorang agen bea cukai -- yang menemaninya menemui seorang agen FBI yang menulis apa yang ia laporkan.

Sebelumnya, sejumlah pejabat AS mengatakan uang sayembara kematian Osama tersebut masih utuh, tak diberikan pada siapapun. Sebab, rumah persembunyian tersebut diklaim didapatkan dari hasil penyadapan dan pengintaian di lapangan -- bukan jasa informan.

Sejumlah laporan juga menyebut rumah persembunyian Bin Laden belum dibangun pada 2005 -- yang tak mendukung klaim Lee. (Ein/Yus)

Baca juga: Pengakuan Anggota Navy SEAL yang Tembak Kepala Osama Bin Laden

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.