Sukses

Keluarga di China Ubah Bekas Toilet Jadi Rumah: `Kami Bahagia...`

Bekas toilet pria, yang masih dipasangi urinal, diubah jadi rumah. Lengkap dengan tempat tidur dan dapur.

Tak sanggup membayar uang sewa rumah tinggal yang terus meroket, sebuah keluarga di China menemukan solusi yang bisa dibilang ekstrem: menjadikan bekas toilet laki-laki sebagai rumah.

Diawali saat Zeng Lingjun pindah ke Shenyang untuk mencari kerja beberapa tahun lalu. Lelaki giat berusia 33 tahun itu memutuskan, daripada menghabiskan uang menyewa rumah, ia menyewa kamar mandi hotel yang sudah tak terpakai.

Zeng yang bermatapencaharian sebagai tukang sol sepatu itu pun akhirnya pindah ke toilet berukuran 20 meter persegi pada tahun 2006. Jumlah penghuni bertambah pada 2010 saat ia menikahi Wang Zhixia. Setahun kemudian, lahirlah putra mereka, Devi.

Meski punya tempat tinggal yang tak biasa Zeng bersyukur dengan rumahnya --yang masih dipasangi urinal. "Meski kecil tapi lengkap," kata dia seperti dimuat Daily Mail, 26 Agustus 2013. Ia dan keluarganya juga sudah terbiasa dengan bau tak sedap yang seringkali menguar. Ia merasa puas. Bahkan menamai putranya 'Devi' yang berarti 'memenuhi keinginan seseorang'.

Merasa Bahagia

Berasal dari keluarga miskin dari Desa Fumin, Provinsi Jilin, Zeng berhasil masuk ke Institut Sains dan Teknologi Heilongjiang pada tahun 1999.

Namun, karena tak punya uang untuk membiayai pendidikannya, ia pun pindah ke Shenyang di Provinsi Liaoning untuk mencari penghidupan. Saat pindah, ia hanya punya uang 50 yuan atau Rp 88 ribu di kantungnya.

Setelah pindah ke toilet, Zeng mulai membuat perubahan. Dia memasang sejumlah papan kayu di sebuah ruang toilet, untuk dijadikan tempat tidur. Sebuah meja diletakkan di antara 2 urinal, untuk dudukan sebuah televisi kecil dan komputer. Dua ruang toilet lainnya dijadikan lemari.

Di dinding seberang ia menempel stiker karakter China 'xi' yang berarti kebahagiaan. Untuk jimat keberuntungan.

"Aku bahagia dengan apa yang aku miliki saat ini," kata Zeng kepada Englishnews.cn. "Hidup di sini jauh lebih baik daripada kehidupan kerasku dulu."

Di luar 'kamar tidur' yang sebelumnya menjadi bak pencuci tangan, adalah dapur dan ruang kerja Zheng. "Tak nyaman memang untuk memasak, tapi aku sudah terbiasa," kata istrinya,  Wang Zhixia yang dulu bekerja sebagai petugas kebersihan.

Harga Sewa 14 Juta/Tahun

Meski tinggal di bekas toilet, bukan berarti gratis. Zheng harus membayar 8.000 yuan atau Rp 14 juta setahun. Uang itu untuk membayar sewa toilet hotel yang tak terpakai dan lahan tempatnya menggelar lapak sol sepatu, dengan ongkos 10 yuan atau Rp 17 ribu sepasang.

Meski senang dengan rumahnya, Zeng mengaku tempat tinggalnya bukan rumah yang nyaman. Ia harus menyiram toilet secara reguler untuk mengusir bau tak sedap dari pipa yang mengalirkan kotoran dari toilet di lantai atas.  Lingkungan yang lembab membuat putranya yang kini berusia 3 tahun menderita asma.

Dalam sebulan ia menghasilkan uang 2.000 yuan atau Rp 3,5 juta dari pekerjaannya sebagai penyemir sepatu, tukang sepatu dan tukang kunci -- yang hampir dua kali lipat upah minimum yang ditetapkan oleh pemerintah Shenyang.

Lumayan memang, tapi ia harus mengirim uang bulanan untuk orangtuanya yang sepuh. Ia juga harus menabung untuk biaya sekolah anaknya. Angan-angannya bisa mencari pekerjaan lebih baik dan memindahkan keluarganya ke rumah yang lebih layak masih jauh dari jangkauan.

Suatu hari, usai menikah, karena tak mampu membiayai perjalanan bulan madu untuk istrinya, Zheng merogoh 500 yuan atau Rp 885 ribu dari sakunya, untuk menyewa sebuah apartemen bagus di lingkungan yang baik.  Mereka berdua tinggal di sana, hanya selama 6 hari, sebelum akhirnya memulai hidup baru mereka. Di dalam toilet. (Ein/Ism)

Baca juga: Menguak Sisi Gepal Hong Kong, Ribuan Manusia Hidup dalam Kandang

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Negara dengan penduduk terbanyak di seluruh dunia. Negara ini telah berganti nama menjadi Republik Rakyat Tiongkok.
    Negara dengan penduduk terbanyak di seluruh dunia. Negara ini telah berganti nama menjadi Republik Rakyat Tiongkok.

    China

  • Unik

Video Terkini