BNPB Kirim Bantuan Tim Reaksi Cepat ke Aceh

Warga meninggal dunia, 2 orang dinyatakan hilang akibat gempa berkekuatan 6,2 Skala Richter (SR) yang mengguncang wilayah Aceh, Selasa, 2 Juli 2013 kemarin. Selain korban tewas, 70 orang terluka dan puluhan rumah mengalami rusak berat.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana telah mengirimkan tim reaksi cepat penanggulangan bencana untuk melakukan kaji cepat dampak kerusakan akibat gempa bumi 6,2 SR di Aceh. Tim itu diberangkatkan tadi malam sekitar pukul 21.00 WIB dengan menggunakan pesawat khusus Susie Air ke Aceh.

"Tim terdiri dari BNPB, SRC PB (Satuan Reksi Cepat Penanggulangan Bencana), Kementerian Sosial, Kementerian PU dan Kementerian Kesehatan," Kepala BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui keterangan tertulis yang diterima Liputan 6.com, Jakarta, Rabu (3/2013).

Ia menambahkan BNPB terus melakukan koordinasi dengan BPB Aceh untuk melakukan penanganan darurat. Beberapa daerah yang parah mengalami kerusakan adalah di Kabupten Bener Meriah dan Aceh Tengah.

"Data sementara dari BPBA Bener Meriah dilaporkan 1 orang meninggal,  puluhan orang luka, 22 rumah rusak berat dan 2 masjid rusak berat di daerah Cekal dan Sumber Jaya. Dilaporkan beberapa ruas jalan retak dan tertimbun longsor," jelas Sutopo.

Sedangkan BPBA Aceh Tengah, Ia menambahkan, melaporkan terdapat 1 orang anak meninggal dunia, 140 orang luka-luka dan dibawa ke rumah sakit, 300 unit rumah rusak berat/ringan, 1 ruas jalan terputus di Km 92  Takengon, Kec Kebayakan, Kp Muliye. Korban meninggal akibat tertimbun rumah yang runtuh di desa Bah, Belang Mancung, Kec Ketol, Kab Aceh Tengah.

Pendataan masih dilakukan BPBA bersama TNI, Polri, Tagana, PMI, relawan dan masyarakat melakukan penanganan darurat.

"Upaya pencarian dan penyelamatan korban juga terus dilakukan," tukas Sutopo.

Gempa susulan juga masih mengguncang Aceh. Pascagempa berkekuatan 6,2 Skala Richter (SR) dan 5,5 SR, Aceh kembali diguncang gempa susulan berkekuatan 5,3 SR sekitar 22:36 WIB. Warga diminta tenang dan tetap waspada. (Adi)