Sukses

Monorel Jakarta Pakai Buatan China Bukan Lokal, Ini Kata Ahok

Pengembang monorel DKI Jakarta, PT Jakarta Monorail melirik produk buatan Chongqing China. Padahal Jokowi naksir produk lokal.

Pihak pengembang monorel DKI Jakarta, PT Jakarta Monorail melirik produk buatan Chongqing China, padahal Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sempat menaksir monorel lokal buatan PT Melu Bangun Waweka (MBW) Bekasi.

Saat hal tersebut ditanyakan kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, pria yang akrab dipanggil Ahok itu belum memberikan pernyataan pasti.

"Nanti saja kita lihat gimana, Pak Gubernur siap- siap kalau monorelnya nggak ada duit, nggak bisa bangun. Itu masih mereka yang bangun karena lisensinya mereka kan? Kita tunggu saja mereka. Tapi kan sampai sekarang nggak tahu ada duit atau nggak mereka itu," kata dia di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (14/2/2023) malam.

Sebelumnya, pihak Jakarta Monorail beralasan, monorel Chongqing dipilih karena kapasitas penumpangnya yang jauh lebih besar bila dibandingkan dengan produksi monorel lainnya.  Yakni 160 orang per gerbong. Mirip produk Hitachi, Jepang.

Ahok menambahkan, jika monorel itu dibangun Pemprov DKI, tentunya akan memilih produsen lokal. "Kalau kami yang bangun, mesti begitu," kata Ahok.

Apakah ke depannya akan mendorong PT Jakarta Monoraoil menggunakan produk lokal? "Nanti Pak Gubernurlah yang atur," kata Ahok.

Selain menggunakan monorel made in China, PT Jakarta Monorail menggandeng perusahaan Ortus Group Singapura dari padaKalla Grup dari Indonesia.

Saat dimintai tanggapan, Ahok mengatakan, "Itu yang penting stor uang. Kita tidak tahu masalahnya gimana. Tunggu uang aja."

Sebelumnya, Ahok membantah masuknya Ortus Holdings Grup dalam konsorsium PT Jakarta Monorail adalah bagian dari balas jasa kepada pemilik sahamnya, Edward Soeryadjaya.

Sempat beredar kabar,  Edward sebelumnya mendukung pasangan Jokowi- Ahok sebagai Cagub dan Cawagub.  Namun, Ahok lagi-lagi menepis.

"Balas jasa apa? Justru Edward enggak pernah dukung kita," ujar Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (13/2/2013) malam.(Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.