Sukses

Angkot Mogok Lagi, Kota Bogor Lumpuh

Mereka menuntut Pemkot Bogor mengembalikan Sistem Satu Arah

Liputan6.com, Bogor - Aksi mogok beroperasi ratusan sopir ‎dan pemilik angkutan kota (angkot) di Kota Bogor berujung pengadangan. Mereka memaksa menurunkan penumpang angkot yang tidak ikut mogok.

Tidak adanya bantuan kendaraan dari Pemkot Bogor maupun kepolisian membuat para penumpang terpaksa berjalan kaki mencari ojek maupun angkutan umum lainnya.

Aksi sweeping sempat dihalau beberapa anggota Brimob bersenjata lengkap, namun tidak membuat mereka takut melakukan pengadangan.

Pantauan Liputan6.com, para penumpang yang diturunkan paksa oleh pendemo, bergerombol di Jalan Juanda tepat Simpang SMAN 1 Kota Bogor menuju arah simpang Dempon atau depan pintu gerbang Istana Bogor. 

Mulai dari kaum muda hingga lansia bahkan seorang ibu yang membawa tiga anak terpaksa berjalan kaki sepanjang 1 kilometer untuk mencari angkutan umum.

"Saya mau ke Bantar Jati. Bingung naek apa. Semua angkot diberhentiin," kata Dahlia (46).

Akibat mogok beroperasi, sejumlah ruas jalan Kota Bogor lebih lengang dari biasanya. Tidak terlihat angkot ngetem yang biasa memenuhi setiap pusat keramaian pada jam-jam sibuk. 

Imbas penurunan paksa juga mengakibatkan terjadinya penumpukan penumpang di Simpang Denpom atau depan pintu gerbang Istana Bogor. Penumpang yang diturunkan terlihat tengah menunggu angkutan, meski tak sedikit pula yang menggunakan jasa ojek atau dijemput keluarganya.

"Sudah 30 menit nunggu angkot enggak muncul-muncul. Mau naek ojek juga susah, bawa anak 3," Yusniawati sambil menggendong anaknya paling kecil seraya kedua tangannya memegang anak pertama dan keduanya.

Sementara para sopir angkot dari berbagai trayek di Kota Bogor, hingga siang masih melakukan aksi demo setelah dua minggu sebelumnya melakukan aksi serupa menuntut Pemerintah Kota Bogor, mengembalikan trayek ke rute semula.

Setelah pemkot memberlakukan sistem satu arah seputar Kebun Raya Bogor, berdampak terhadap penurunan pendapatan dan menyebabkan kemacetan di pinggiran kota.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.