Sukses

Tas Diduga Dibobol Petugas Soetta, Penumpang Datangi Maskapai

Tas koper milik Bernadus keluar terakhir, setelah semua penumpang mengambil tas mereka.

Liputan6.com, Tangerang - Seorang penumpang pesawat diduga menjadi korban pencurian atau pembobolan tas oleh oknum maskapai. Dia pun mendatangi costumer service di Terminal 1C, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis 17 Maret kemarin.

Penumpang bernama Bernadus Sanga itu menuntut pihak maskapai bertanggung jawab, karena dia kehilangan barang di kopernya, saat terbang dari Ambon ke Jakarta.

Penumpang 74 tahun yang datang ditemani keluarganya itu, sempat beradu mulut dengan aviation security (Avsec) atau petugas keamanan bandara, saat hendak mendatangi kantor costumer service maskapai tersebut.

Bernadus menceritakan, peristiwa itu terjadi pada Selasa 15 Maret lalu. Dia menumpangi pesawat dari Ambon ke Jakarta dan transit di Surabaya.

"Tas koper saya disimpan di bagasi pesawat. Resletingnya sudah saya gembok," ungkap dia.

Saat tiba di terminal kedatangan 1C Bandara Soekarno Hatta sekitar pukul 22.00 WIB, Bernadus merasakan kejanggalan. Tas koper miliknya keluar terakhir, setelah semua penumpang mengambil tas mereka.

"Pas sampai rumah di Jakarta, saya buka tas, ternyata 1 handphone saya sudah tidak ada. Padahal, resleting tidak rusak dan masih dalam keadaan digembok," beber dia.

Selama 3 hari ini, Bernadus berusaha menghubungi pihak maskapai melalui telepon. Namun tidak ada kejelasan. Akhirnya, hari ini dia mendatangi pihak maskapai di Bandara Soekarno-Hatta.

"Ternyata mengecewakan. Mereka bilang dokumen penting dan handphone tidak boleh disimpan di tas yang diangkut lewat di bagasi," ujar dia.

Memang, menurut Bernadus, kerugian yang dialami tidak lah besar, namun banyak dokumen penting yang ada dalam ponselnya.

Alhasil, Bernadus memutuskan untuk melaporkan kasus tersebut kepada Polres Bandara Soekarno Hatta, agar kasus dugaan pencurian tas itu bisa terungkap.

"Jangan sampai terjadi sama penumpang lain," pungkas Bernadus.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini