Sukses

Muhammadiyah DKI Gelar Salat Gerhana Matahari, Ini Lokasinya

Wwaktu pelaksanaan salat Gerhana Matahari dimulai saat terjadinya gerhana sampai gerhana berakhir.

Liputan6.com, Jakarta - ‎Walau tidak dapat menyaksikan fenomena Gerhana Matahari Total (GMT), warga DKI Jakarta masih dapat menyaksikan gerhana matahari sebagian. Tercatat, k‎etertutupan matahari di Jakarta mencapai 88,74 persen.

Ber‎dasarkan informasi dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Gerhana Matahari yang terjadi di DKI Jakarta akan dimulai pukul 06.19 WIB dan akan berakhir pada pukul 09.43 WIB.‎ Atas dasar itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta menganjurkan warga muslim menunaikan salat Gerhana Matahari.

"Umat Islam di DKI Jakarta agar melaksanakan salat sunnah Gerhana Matahari (salat Kusuf) dan disunnahkan mandi terlebih dulu sebelum salat," ujar Ketua MUI DKI Jakarta KH A Syarifuddin A Gani melalui keterangan pers yang diterima Liputan6.com, Jakarta, Senin, (7/3/2016).

Ia mengatakan ‎waktu pelaksanaan salat Gerhana Matahari dimulai saat terjadinya gerhana sampai gerhana berakhir. "Apabila telah melaksanakan salat dan khutbah gerhana, sementara gerhana masih berlangsung, umat Islam disunnahkan untuk memperbanyak zikir dan meminta ampun kepada Allah sampai berakhirnya gerhana," ucap Syarifuddin.  

Sementara itu, Ketua DPW Muhammadiyah DKI Jakarta Agus Suradika mengatakan pihaknya akan menggelar salat Gerhana di masjid-masjid yang berada di bawah naungan Muhammadiyah.

"Kita telah meminta cabang-cabang untuk laksanakan salat gerhana matahari total. Di Jakarta sendiri ada 40 cabang Muhammadiyah, dan kemungkinan akan menggelar salat Gerhana," ucap Agus saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menyebut, beberapa cabang yang dipastikan akan menggelar salat Gerhana yaitu Masjid At-Taqwa Pimpinan cabang Muhammadiyah (PCM) Kebayoran Baru Jalan Limau Jakarta Selatan, Masjid Nurul Haq Jalan Asem Baris Raya, Tebet, Jakarta Selatan, ‎Masjid As-Sudairi PCM Bukit Duri Jakarta Selatan, Masjid Nurul Iman Jalan Rawabambu I, Pasar Minggu, dan Masjid Al-Huda di Jalan Tebet Timur, Jakarta Selatan.
‎
"Kegiatan salat di tiap masjid akan dilakukan dari pukul 07.00- hingga pukul 08.00 WIB. Karena itu, jemaah diharapkan sudah mempersiapkan diri sejak pagi," kata Agus.

Agus mengatakan, salat Gerhana bukanlah perintah yang wajib dilaksanakan. Namun begitu apabila dilakukan, hukumnya berpahala dan sangat dianjurkan.

"Ya ini‎ kan sebuah nikmat dan termasuk fenomena alam langka dan sebenarnya patut disyukuri. Jadi kita sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah SWT untuk melaksanakan salat Gerhana Matahari," kata Agus.

Ia berharap fenomena GMT saat ini dapat dinikmati masyarakat. Selain itu, masyarakat diminta tidak mempercayai berbagai mitos mengenai seputar Gerhana bulan.

"‎Saat ini kan pengetahuan dan berbagai penelitian telah dilakukan, dan hasilnya memang gerhana ini tidak berbahaya. Jadi saya rasa tidak perlu lagi seperti tahun 1980-an. Dan juga saat ini masyarakat semakin pintar dan cerdas, fenomena ini justru dapat dinikmati sebagai bentuk karunia yang diberikan Tuhan," pungkas Agus.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.