Sukses

5-1-2001: Laporan Mengerikan Harold Shipman- Dokter 'Pembunuh'

80 persen pasien yang ia bunuh adalah perempuan lanjut usia. Mengapa?

Liputan6.com, Jakarta Pada hari ini, 15 tahun lalu, sebuah laporan mengenai kasus dokter pembunuh serial terkuak. Menurut laporan itu, mantan dokter umum Harold Shipman telah membunuh lebih dari 300 pasiennya.

Ia dijuluki sebagai pembunuh serial Inggris paling mematikan abad ini. Laporan itu berasal dari The Greater Manchester Family Doctor, yang telah mencatat lebih dari 297 kematian sepanjang 24 tahun kariernya.

Sebuah audit statistik menemukan selama 1974- hingga 1998 ada 236 kematian pasiennya di rumah prakteknya. Angka yang luar biasa dibanding rekan-rekan sejawatnya.

Laporan itu diminta oleh Menteri Kesehatan, Alan Milburn setelah mendengar pengakuan Shipman di awal Januari 2000 bahwa ia telah menyuntik mati 15 pasien perempuan tua. Adapun pemimpin audit klinik Shipman adalah Richard Baker dari University of Leicester. Hasilnya itu ia serahkan ke polisi dan kantor penuntut umum.

"Saya mengerti akan banyak pertanyaan tentang laporan itu, antara lain dari pihak keluarga yang kerabatnya tewas di tangan Shipman," kata Liam Donaldson, kepala medis, seperti dijelaskan Guardian.

Shipman membunuh korbannya di ruang prakteknya di mana mereka tak ditemani oleh kerabat saat periksakan dirinya. Ia menyuntik dosis masif Diamorphine. Menurut Baker, kematian akibat Diamorphine di ruang praktek Shipman luput dari pemeriksaan awal.

Menurut laporan itu, semenjak 1985 hingga 1998, ada informasi jelas dari 288 kematian dari total 324 yang sertifikat kematian ditandatangani oleh Shipman. Baker mengatakan lebih dari 57 persen sertifikat kematian itu mencurigakan.

Kematian pasien --yang tewas perlahan-lahan-- tercatat 49 jam sebelumnya mereka bersama Shipman. Bandingkan dengan dokter umum lainya yang minimal mereka bersama pasien 88 jam sebelumnya.

Baker memberi contoh surat keterangan kematian pada petugas kremasi. Salah satunya sungguh mencengagkan.

"Ia menulis, 'pasien datang ke ruang praktek, buat diagnosis, segera panggil ambulans, pasien telah tewas saat mereka datang," kata Baker mengenai laporan itu.

Trauma Kematian Sang Ibu?

80 persen pasien yang dibunuhnya merupakan perempuan tua. Sisanya laki-laki, yang termuda berusia 41 tahun. Terlahir dengan nama Harold Frederick Shipman pada 14 Januari 1946 dari kelas menegah pekerja.

5-1-2001: Laporan Mengerikan Harold Shipman- Dokter 'Pembunuh'  (Reuters)

Anak cerdas dan tertarik pada dunia kedokteran. Ia berhasil masuk fakultas kedokteran Universitas Leeds dan lulus dengan memukau.

Masa kecil hingga remajanya dihabiskan dengan melihat pemandangan sang ibu menerima suntikan morfin untuk mengurangi sakit kanker paru-parunya. Sang ibu harus meninggal perlahan-lahan akibat kanker itu. Di usia sangat muda 43 tahun. Melihat sang ibu meninggal, remaja 17 tahun itu menangis, berlari keluar rumah di tengah derasnya hujan.

Inikah yang menjadi motif ia membunuh perempuan-perempuan lanjut usia?

Namun yang jelas, alasan ia membunuh para pasiennya membuat frustrasi para penyidik dan psikiater pemeriksa kejiwaannya. Beberapa mengatakan ia menderita atas kematian ibunya, yang lain berpendapat ia sedang praktek euthanasia, mengurangi jumlah populasi manula yang sangat membebankan sistem kesehatan Inggris.

"Ia punya mekanisme bertahan yang luar biasa terhadap realitas kehidupanna," kata seorang dokter yang merupakan bagian dari tim penyidik kepada BBC, 5 Januari 2001 lalu.

"Ia menemukan jalan untuk menutupi perbuatannya, dan pengalaman membunuhnya begitu personal dan privat baginya. Ia tak mau membagi rahasia itu,"

Namun, hingga kini tak terjawab. Ia tewas gantung diri di penjara dua tahun setelah hakim ketuk palu hukuman seumur hidup untuknya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.