Sukses

JK: Masinton Corong Oknum, Tidak Mengerti Masalah

JK menegaskan tidak ada pencemaran nama baik yang dilakukan Masinton. Ia pun memastikan tidak akan membawa hal ini ke ranah hukum.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut Anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP Masinton Pasaribu yang berani ‎menyindirnya, sebagai corong dari oknum tertentu.

"Siapa yang pakai dia jadi corong-corong macam itu, kan tidak mengerti masalah," ujar JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin 21 Desember 2015.

"Jadi corong siapa, enggak mengerti saya," tambah dia.

Masinton sebelumnya‎ menyindir bahwa kegaduhan yang dibuat JK dapat dilihat dari 3 kasus, yaitu gaduh dalam pembangunan listrik 35 ribu MW, gaduh dalam kasus Pelindo II, dan gaduh dalam kasus perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia.

Terkait tudingan itu, JK menegaskan tidak ada pencemaran nama baik yang dilakukan Masinton. Ia pun memastikan tidak akan membawa hal ini ke ranah hukum.


"Ya sudahlah kasihan anak muda itu jadi corong oleh siapa-siapa itu," tutur JK.

‎JK juga mengatakan Masinton sudah diberi teguran keras dari partainya.

Anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu sebelumnya menilai setahun pemerintahan Jokowi-JK diisi dengan kegaduhan politik dan ekonomi. Ia menuding penyebab kegaduhan itu disebabkan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

‎"Episentrum gaduh ini di Wapres (Jusuf Kalla)," ‎kata Masinton, dalam rilis survei PolcoMM Institute bertema Kinerja Satu Tahun Pemerintahan Jokowi-JK, di Jakarta, Minggu 20 Desember lalu.

Masinton menjelaskan kegaduhan yang disebabkan JK dapat dilihat dari 3 kasus, yaitu gaduh dalam pembangunan listrik 35 ribu MW, gaduh dalam kasus Pelindo II, dan gaduh dalam kasus perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia. Atas hal itu, ia pun mendesak agar JK mundur dari jabatannya.

"JK kalau modelnya gitu, harus kita kritik dan juga suruh mundur," ujar Masinton.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.