Sukses

Ahok Berencana Depak Dirut Transjakarta, Kenapa?

Ahok menyebut, Dirut PT Transjakarta Kosasih lebih pantas jadi humas dari‎pada Dirut.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berencana mendepak Direktur Utama (Dirut) PT Transjakarta Antonius NS Kosasih. Ahok menilai Kosasih tidak becus mengurus Transjakarta, salah satunya terkait penambahan jumlah armada yang sangat lamban.

"Bukan pecat (Kosasih), tapi rotasi saja bulan depan. Evaluasinya nanti Januari," ujar Ahok di Kota Tua, Jakarta, Jumat (18/12/2015).

Ahok menilai, selama Kosasih memimpin, PT Transjakarta belum menunjukkan gebrakan yang bagus. Manajemen PT Transjakarta pun seperti jalan di tempat. PT Transjakarta yang diharapkan mampu mendominasi layanan transportasi publik di Jakarta belum terwujud.

"Dia bilang mau swasta-swasta, tapi aku yang cariin. Masa saya yang harus desak-desak Kopami, Kopaja ikut kita. Waktu saya kan terbatas. Masa saya yang harus minta-minta ke Menhub soal mobil-mobil," tutur dia.

Mantan Bupati Belitung Timur itu lantas menyebut Kosasih lebih pantas jadi humas dari‎pada Dirut. Ucapan itu keluar dari mulut Ahok setelah Kosasih mengeluarkan keterangan pers terkait gagalnya PT Transjakarta menambah jumlah armada.

Menurut Kosasih, dana Penyertaan Modal Pemerintah ‎(PMP) 2015 yang tak cair menjadi kendala PT Transjakarta menambah jumlah armada. Selain itu, Public Service Obligation (PSO) 2015 yang tak kunjung turun juga menghambat.

"Aduh, ngomong saja lah 2 tahun. Kamu tahu enggak APBD 2015, Pergub atau Perda? Dia (Kosasih) pernah ngajuin nggak? Saya nggak tahu lah, dia cocok jadi humas saja bagusnya," pungkas Ahok.

Sebelumnya, Kosasih mengeluhkan PMP dan PSO 2015 yang tak kunjung turun dari Pemprov DKI Jakarta. Akibatnya, pengadaan bus Transjakarta pun terhambat. Dia berharap, PMP dan PSO 2016 cepat turun untuk memudahkan kinerjanya.

Berikut video tentang salah satu kemarahan Ahok terhadap Transjakarta:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.