Sukses

Istana: Jokowi Kurang Sehat, Tapi Tetap Ngantor

Jokowi terus memantau dan menerima laporan dari para jajarannya mengenai situasi terkini pascapelaksanaan pilkada serentak.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo membatalkan kunjungannya ke Bandung, Jawa Barat untuk membuka festival antikorupsi 2015 di Gedung Sasana Budaya Ganesha Institut Teknologi Bandung. Apa yang menyebabkan Jokowi tiba-tiba batal menghadiri acara penting tersebut?

Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan yang ditunjuk membacakan amanat Presiden mengatakan, Jokowi dalam kondisi tidak sehat. Sehingga, pada Kamis pagi sekitar pukul 06.20 WIB, Jokowi memintanya yang menghadiri acara tersebut.

"Kesehatan Presiden tidak terlalu baik karena kelelahan yang terlalu panjang," ucap Luhut, sebelum membacakan pidato Presiden, Kamis (10/12/2015)

Hingga menit-menit terakhir pagi tadi, Luhut mengatakan, Jokowi masih mengupayakan untuk hadir. ‎Tapi karena kesehatannya tidak memungkinkan, dia memutuskan tidak bisa hadir.

Keterangan berbeda didapat dari Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung. Kendati tidak menjawab apakah kondisi kesehatan Jokowi sedang kurang baik, namun politis PDIP itu mengatakan, siang ini Presiden tetap berkantor di Istana Kepresidenan Jakarta dan mengikuti beberapa agenda. ‎‎

"Beliau siang ini tetap berkantor di Jakarta, menemui Wantimpres," ucap dia.

Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana mengakui, Presiden Jokowi memang dalam kondisi kurang sehat. Namun tetap beraktivitas di Istana Kepresidenan Jakarta.

‎"Perlu kami sampaikan bahwa Presiden memang dalam kondisi kurang bugar. Namun beliau tetap beraktivitas di kantor seperti biasa," ucap dia.

Selain menerima Wantimpres di Istana Merdeka, Jokowi juga mengikuti beberapa agenda lainnya. Jokowi dari Istana juga terus memantau dan menerima laporan dari para jajarannya mengenai situasi terkini pascapelaksanaan pilkada serentak, Rabu 9 Desember 2015.

"Ada beberapa tugas kenegaraan yg memerlukan perhatian penuh beliau. Beliau juga menerima Wantimpres, laporan dari para menteri dan memantau situasi pascapemungutan suara pemilukada serentak," ucap Ari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.