Sukses

Karena 'Gila', Susi Jadi Menteri Jokowi Paling Sedot Perhatian

Jokowi mengaku kepincut dengan Susi Pudjiastuti lantaran kegilaannya. Karenanya ia memilihnya menjadi menteri.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Jokowi memilih Susi Pudjiastuti sebagai Menteri Perikanan dan Kelauatan. Jokowi mengaku, pilihannya itu jatuh kepada bos Susi Air lantaran 'kegilaan' Susi.

Berita tersebut menjadi informasi terpopuler sepanjang Jumat 1 November 2014 kemarin. Selain itu, ada perkembangan kabar dari M Arsyad si penghina Jokowi.

Berikut 5 berita yang paling menyedot perhatian pembaca Liputan6.com yang dihimpun pada Sabtu 2 November 2014:

1. Roket Hantam Israel

Hubungan Israel dan Palestina kembali memanas setelah negeri zionis memblokade Masjid Al-Aqsa dalam upaya untuk membangun ribuan rumah di tanah Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem timur.

Eskalasi ketegangan antara kedua negara dikhawatirkan meningkat setelah roket dari Gaza dilaporkan menghantam Israel Selatan pada Jumat 31 Oktober 2014 waktu setempat. Tak ada korban atas serangan roket tersebut.

"Roket dari Gaza menghantam area Eshkol di Israel Selatan," kata juru bicara Militer Israel, seperti dimuat Al-Arabiya, Sabtu 1 November 2014.

Selengkapnya di sini.

2. Jokowi Minta Penahanan Arsyad Ditangguhkan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang orangtua Muhammad Arsyad, pembantu tukang sate yang menghinanya dengan menyebarkan konten pornografi di Facebook, ke Istana Presiden. Usai pertemuan, Jokowi meminta polisi menangguhkan penahanan Arsyad.
 
Jokowi berharap, penahanan Arsyad sudah bisa ditangguhkan besok. "Besok sudah bisa ketemu," kata dia. Jokowi mengaku tidak begitu mengetahui perkembangan kasus Arsyad, yang telah menghinanya melalui FB.

Bagaimana pesan Jokowi kepada M Arsyad? Selengkapnya di sini.

3. 'Gila' Antarkan Susi Jadi Menteri

Presiden Jokowi menceritakan bagaimana ia akhirnya memilih Susi Pudjiastuti sebagai menteri. Yang menjadi alasan Jokowi memilih Susi karena wanita lulusan SMP itu dikenal sebagai orang "gila".

"Sebelum diangkat menjadi Menteri Perikanan dan Kelautan, Bu Susi Pudjiastuti bicara pada saya "Pak saya surprise, Bapak angkat saya jadi Menteri, sebelumnya saya sering disebut gila karena saya keras melemparkan ide dan mengeritik ke menteri-menteri sebelumnya soal masalah perikanan dan kelautan, tapi Bapak kok percaya pada saya?"," cerita Jokowi dalam akun Facebook resminya, Ir H Joko Widodo, Sabtu 1 November 2014.

"Saya jawab enteng saja "Ya Saya memang butuh orang 'gila' untuk melakukan terobosan" lalu Bu Susi tertawa," imbuh mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Apa alasan lain Jokowi memilih Susi menjadi menterinya? Ikuti selengkapnya di sini.

4. Ancaman Sanksi Anggota Dewan

DPR tandingan dari Fraksi-fraksi yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) menggelar rapat paripurna perdana Jumat 31 Oktober 2014 pagi. Rapat tersebut dinilai tidak memiliki dasar hukum lantaran pimpinan DPR yang sah tidak hadir dalam rapat tandingan tersebut.

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah pun angkat bicara mengenai ancaman sanksi bagi anggota yang mengikuti rapat tersebut.

"Kita bentuk MKD (Mahkamah Kehormatan Dewan). Kita harus mengirimkan pesan baik," kata Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Jumat 31 November 2014 malam.

Selengkapnya: Ancaman Sanksi Anggota yang Ikut Paripurna DPR Tandingan

5. Mengintip Kesederhanaan Rumah Menteri Yohana Yambise

Yohana Yambise ditunjuk Jokowi sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Yohana merupakan profesor pertama dari Tanah Papua. Meski begitu, kehidupan Yohana tetap bersahaja. Seperti yang terlihat di rumahnya di Jalan Perumahan Dosen Universitas Cendrawasih, Abepura, Jayapura, Papua.

Tak ada kemewahan dalam rumah sederhana berukuran 10 X 12 itu berwarna merah muda. Profesor Yohana Yembise tinggal di rumah itu sejak 2001 lalu.

Di dalam rumah, ada foto sang menteri dan ketiga orang anaknya. Dan sederet piagam penghargaan yang diberikan kepada beliau sewaktu menjadi dosen di Universitas Cenderawasih.

Apa saja kesederhaan yang terdapat dalam rumah Yohana? Yuk intip di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.