Sukses

Paripurna Ditutup, Anggota Fraksi PPP Gulingkan Meja

Aksi ini terjadi ketika palu rapat diketok Pimpinan Rapat Agus Hermanto tanda paripurna ditutup dan berakhir.

Liputan6.com, Jakarta - Rapat Paripurna DPR dengan agenda lanjutan penetapan komisi dan alat kelengkapan dewan berujung ricuh. Meja anggota dewan digulingkan oleh Ketua Fraksi PPP versi Romahurmuziy, Hasrul Azwar ketika sidang ditutup.

Meja di hadapannya digulingkan. Akibatnya, meja untuk Fraksi PPP dan Fraksi Hanura terbalik. Hal itu membuat semua benda di atas meja tersebut berantakan, di antaranya gelas dan mikrofon.

Aksi ini terjadi ketika palu rapat diketok Pimpinan Rapat Agus Hermanto tanda rapat ditutup dan berakhir.

"Sidang kita tutup. Masih ada yang mau menyampaikan nama-nama anggota fraksinya? Kalau tidak ada kita tutup sidang ini. Tok!" kata Agus sambil mengetok palu rapat, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (28/10/2014).

Merasa argumennya tidak terakomodir, Hasrul langsung mendorong mejanya dan membuat meja yang dia tempati terbalik. Tidak hanya itu, meja di sampingnya juga ikut terbalik.

Aksi Hasrul dan penutupan rapat ini membuat rapat ricuh. Meski demikian tidak ada tindakan kekerasan dalam sidang ini. Para pimpian rapat dan anggota rapat pun meninggalkan ruang rapat dengan tertib.

Rapat paripurna penyampaian susunan anggota komisi dan alat kelengkapan dewan kali ini berjalan panas. Sebab, ajuan nama anggota fraksi atas nama Ketua Fraksi PPP versi Suryadharma Ali (SDA), Epyardi, dianggap tidak sah oleh kubu Romahurmuziy.

Hujan interupsi pun mewarnai jalannya sidang ini, dan jadi membahas masalah internal PPP.

PPP mengalami masalah internal, sebab ada dua ketua umum, yaitu SDA dan Romahurmuziy. Namun, keputusan rapat, ajuan nama fraksi PPP versi Epyardi tetap sah dengan catatan.

Pimpinan rapat, Fahri Hamzah mengatakan, ajuan nama ini tetap diakomodir. Sebab, hanya surat ini yang diterima Kesekjenan DPR soal ajuan nama. Selain itu, ada tandatangan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (SDA) yang ikut dibubuhkan dalam surat tersebut.

Bila ada perubahan, pemimpin DPR pun menunggunya hingga besok. "Kalau memang ada surat lagi, kita tunggu sampai besok pagi," kata Fahri sebelum Agus menutup rapat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini