Sukses

Ahok: Ada yang Ingin Kembali ke Zaman Sebelum Sumpah Pemuda

Ahok kembali mengingatkan semangat Sumpah Pemuda. Menyatukan kebhinnekaan, menghargai perbedaan dan tetap bersatu.

Liputan6.com, Jakarta - Hari ini, 86 tahun yang lalu, ketika negara bernama Indonesia belum lagi dilahirkan dari rahim Ibu Pertiwi, sekelompok anak muda dari berbagai latar belakang mendeklarasikan sebuah ikrar yang ditulis tangan di secarik kertas: Sumpah Pemuda.

Bertanah air satu, berbangsa satu, berbahasa satu: Indonesia. Itu menjadi penegasan cita-cita mendirikan negara merdeka di tanah terjajah. Sekaligus menjadi pemersatu kebhinnekaan Nusantara. Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ingin kembali mengingatkan semangat itu saat menjadi inspektur upacara Sumpah Pemuda di lapangan IRTI Monas, Jakarta Pusat.

Ia mengatakan pemuda harus menjadikan pita Bhinneka Tunggal Ika yang dicengkeram oleh lambang negara Indonesia, Burung Garuda, sebagai pegangan. Agar pemuda menghargai perbedaan dan tetap bersatu.

Namun, Ahok mengakui ada segelintir orang yang belum bisa menghargai keberagaman suku, agama, dan ras di Indonesia.

"Ada lah, sekelompok orang, tidak sampai 10 persen, yang pengen kembali ke zaman sebelum Sumpah Pemuda," kata Ahok di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Selasa (28/10/2014).

Saat ditanya apakah organisasi masyarakat yang sering menggelar unjuk rasa menolaknya menjadi Gubernur DKI karena dirinya minoritas juga termasuk kelompok itu, Ahok mengiyakan. Ia menilai ormas-ormas itu juga melanggar aturan konstitusi.

"Ya itu juga termasuk, orang yang melanggar konstitusi sebenarnya. Saya jadi gubernur kan karena perintah konstitusi. Dan yang 1 lagi, ketiban pulung," tegas dia.

Sebelumnya, Ahok dalam sambutannya saat menjadi Inspektur Upacara Sumpah Pemuda, mengimbau agar para pemuda bersiap diri untuk menyambut era komunitas ASEAN pada 2015 mendatang. Sehingga mereka memiliki daya saing dengan bangsa-bangsa lain. Ia pun memberi contoh Revolusi Mental yang pernah ditulis Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat dijadikan acuan dalam membenahi mentalitas pemuda.

"Revolusi mental yang dicanangkan oleh Pak Presiden Jokowi sangat relevan dalam mewujudkan pemuda yang maju. Jadi, revolusi mental harus dapat kita jadikan sebagai pemicu untuk mempercepat terwujudnya pemuda yang maju. Dengan mewujudkan pemuda yang maju berarti kita dapat menghasilkan bangsa yang hebat," kata Ahok. (Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Sumpah Pemuda adalah keputusan Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia Jakarta.
    Sumpah Pemuda adalah keputusan Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia Jakarta.

    Sumpah Pemuda

  • Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, politikus yang kini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta
    Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, politikus yang kini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta

    Ahok

Video Terkini