Sukses

Jadi Gubernur DKI, Ahok Tak Mau Diarak Seperti Jokowi

Ahok menegaskan tak akan meniru konsep pawai rakyat saat pelantikan Jokowi sebagai Presiden ke-7 RI, bila dirinya dilantik menjadi Gubernur

Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Ahok menegaskan tak akan meniru konsep pawai rakyat saat pelantikan Jokowi sebagai Presiden ke-7 RI, bila dirinya dilantik menjadi Gubernur DKI. Sebagai orang Belitung Timur, pesta rakyat bukan budayanya.

"Ahok kan orang Belitung, bukan orang keraton," tegas Ahok di Balaikota Jakarta, Selasa (28/10/2014).

Pada 20 Oktober lalu, usai diambil sumpahnya sebagai Presiden dan Wakil Presiden, Jokowi-JK diarak menggunakan kereta kencana oleh ribuan relawan dari Bundaran HI menuju Istana Merdeka. Di sana, keduanya kemudian disambut dengan upacara militer.

Ahok menambahkan, bila Surat Keputusan (SK) Presiden sudah keluar terkait pengangkatannya menjadi Gubernur DKI, maka otomatis surat itu sekaligus memberhentikannya sebagai Wagub. Sehingga Ahok tak perlu berhenti dulu sebagai wagub, baru diangkat. Karena apabila dia melepas status wagub maka dirinya tak menjabat apapun.

"Saya bisa Plt Gubernur itu karena status saya wakil gubernur, mana ada Plt Gubernur dari bukan siapa-siapa. Itu kayak jebakan Batman saja, jadi mereka (DPRD) ngarep aku ngajuin mundur wakil gubernur. 'Hore, betul-betul nggak jadi gubernur loh'," kata pemilik nama Basuki Tjahaja Purnama ini.

Karena itu, ia hanya akan santai menunggu dirinya dilantik sebaga Gubernur DKI. Bahkan, jika tak dilantik pun, Ahok mengaku bukan menjadi masalah karena dirinya sudah memegang SK sebagai Plt Gubernur DKI. "Tandatangannya sudah gubernur bos, ngapain pusing," tukas Ahok.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.