Liputan6.com, Tanah Karo - Data sementara yang diperoleh Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD), kerusakan infrastruktur pasca-erupsi Gunung Sinabung mulai September 2013 hingga Oktober 2014 ini mencapai lebih dari 5.000 bangunan.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Jumat (17/10/2014), bangunan itu terdiri dari rumah, sekolah, rumah ibadah, dan pasar. Kerusakan lainnya mencakup infrastruktur jalan dan irigasi.
Erupsi juga berdampak luas hingga turunnya kualitas perkembangbiakkan ternak serta penurunan drastis kunjungan wisata alam Brastagi sebagai penghasil sayur dan buah terbesar di Pulau Sumatera. Kerugian total yang diakibatkan bencana panjang itu mencapai lebih dari Rp 1 triliun.
Advertisement
Dinas Pertanian Kabupaten Karo masih mendata kerusakan lahan pertanian terutama di kawasan yang berada pada radius di atas 7 km dari lereng Sinabung yaitu di Kecamatan Naman Teran, Sumatera Utara. Hal itu dipengaruhi oleh arah angin.
Setelah erupsi, upaya penanggulangan gagal panen atau puso belum dilakukan mengingat erupsi di Gunung Sinabung masih terus terjadi. (Ein)
Baca Juga:
Melihat Desa Bekerah yang Terbelah Akibat Erupsi Sinabung
Masih Erupsi, Status Gunung Sinabung Tetap Siaga
Warga Desa Mardingding Bersihkan Lumpur dan Debu Tebal Sinabung
(Liputan 6 TV)