Sukses

Sapi Aussie Titiek Soeharto Vs Hewan Lokal Sultan HB X Terpopuler

Berikut Top 5 News yang paling menarik perhatian pembaca Liputan6.com sepanjang Sabtu 4 Oktober 2014.

Liputan6.com, Jakarta - Pemberitaan mengenai sapi kurban dari Titiek Soeharto dan Sri Sultan Hamengku Buwono X palingt menyedot perhatian pembaca Liputan6.com di kanal News. Berita mengenai tantangan Wakil Ketua DPR terhadap KPK untuk menangkap Ketua DPR Setya Novanto, menduduki peringkat kedua terpopuler.

Berikut Top 5 News yang paling menarik perhatian pembaca Liputan6.com sepanjang Sabtu 4 Oktober 2014.

1. Sapi Besar Australia Titik Soeharto Vs Hewan Lokal Sultan HB X

Masjid Agung Kauman Yogyakarta menerima 15 sapi dan 20 kambing untuk disembelih pada Hari Raya Idul Adha. Hewan kurban ini akan disembelih di sisi utara Masjid Gede Kauman.

Beberapa di antara hewan kurban itu merupakan pemberian dari mantan istri Prabowo dan Gubernur DIY sekaligus Raja Kraton Yogyakarta.

"Takmir Masjid Gede menerima hewan kurban dari mantan istri Prabowo yaitu Titiek Soeharto, yang menyerahkan 1 ekor sapi jenis Australia. Sapi tersebut terlihat besar dibandingkan lainnya," ujar koordinator panitia Hari Besar Islam (PHBI) Yogyakarta, Budi Setiawan di Yogyakarta, Sabtu (4/10/2014).

Selengkapnya klik tautan ini

2. Wakil Ketua DPR Tantang KPK Tangkap Ketua DPR Setya

Wakil Ketua DPR Fadli Zon kembali angkat suara terkait pernyataan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)‎ Abraham Samad, soal Ketua DPR Setya Novanto. Fadli menantang KPK untuk menangkap Setya jika memang berani.

"Kalau memang ada masalah atau ada bukti korupsi, yah tangkap saja. Begitu kalau berani, jangan terlalu banyak ngomong," kata Fadli di rumah Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Jalan Ki Mangun Sarkoro, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (4/10/2014).

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra ini, mempersilakan KPK menangkap siapa pun kalau memang bersalah dan terbukti dalam kasus korupsi. Baik itu legislatif, yudikatif, maupun eksekutif.

Selanjutnya simak di sini

3. Ini Harta Kekayaan Ketua DPR Setya Novanto

Ketua DPR periode 2014-2019 Setya Novanto memiliki harta dan kekayaan yang terbilang fantastis. Hal itu terlihat dari Laporan Harta dan Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)‎ yang tercatat pada 2010.

Bendahara Umum Partai Golkar itu terakhir kali melaporkan LHKPN 4 tahun silam. Setelahnya, Setya tidak pernah memberikan LHKPN lagi ke KPK. Termasuk ketika terpilih sebagai Ketua DPR yang baru untuk masa 5 tahun berikutnya.

Lebih lanjut bisa klik di sini

4. Catatan Kecil Adian Napitupulu Saat Kericuhan Rapat Perdana

Pimpinan DPR sudah ditetapkan pada Jumat 1 Oktober. Namun ada pemandangan yang tidak etis saat rapat paripurna perdana anggota DPR 2014-2019 itu. Sikap yang tidak semestinya dilakukan para pejabat penyelenggara negara itu hingga berujung ricuh.

Tak hanya anggota rapat, pimpinan rapat paripurna juga terlihat asal-asalan dan seperti tidak serius. Anggota Fraksi PDIP Adian Napitupulu menyayangkan peristiwa itu. Adrian menyebut, pimpinan rapat paripurna Popong Otje Djundjunan 2 kali meninggalkan rapat tanpa menutup.

"Catatan kecil dari rapat pimpinan kelompok partai DPR RI. Ibu Popong 2 kali tinggalkan rapat konsultasi tanpa menutup rapat," ujar Adian dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (4/10/2014).

Apa penuturan Adian selanjutnya? Simak di sini

5. 21 Anggota FPI Jadi Tersangka Terkait Unjuk Rasa Penolakan

Polda Metro Jaya selesai memeriksa puluhan anggota Front Pembela Islam (FPI) yang ditangkap saat unjuk rasa anarkis di Balaikota Jakarta Jumat 3 Oktober kemarin. Anggota FPI yang berjumlah 21 orang itu ditetapkan menjadi tersangka.

"Pemeriksaan sudah selesai. Kami menetapkan 21 anggota FPI sebagai tersangka," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto, Jakarta, Sabtu (4/10/2014).

Rikwanto menjelaskan, 21 anggota FPI yang ditetapkan tersangka terkait unjuk rasa anarkis itu, langsung ditahan. Mereka ditetapkan sebagai tersangka karena dianggap melawan hukum pada aksi anarkis saat demo di Balaikota.

Selengkapnya ada di tautan ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini