Sukses

Relawan JKW-JK Desak KPK Tangkap Koruptor 'Big Fish'

Para pengunjuk ras juga menuntut pemerintahan baru Jokowi-JK agar tidak berkongsi dengan para koruptor 'big fish'.

Liputan6.com, Jakarta - Puluhan relawan JKW-JK atau Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) yang tergabung dalam Masyarakat Bersama Anti Korupsi (Mabes Anti Korupsi) berunjuk rasa di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka mendesak KPK mengusut kasus korupsi yang melibatkan 'big fish' atau koruptor kelas kakap.

"Kami mendesak KPK segera melakukan penyidikan dugaan korupsi yang melibatkan Cikeas," kata koordinator aksi Rahman Latuconsina‎ lewat pengeras suara di depan Gedung KPK, Jakarta, Jumat (3/10/2014).

Mereka juga menginginkan agar KPK selangkah lebih maju dalam memberantas korupsi. Karena pemerintahan yang baru sekarang ini sangat peduli dengan agenda pemberantasan korupsi.

"Jika di pemerintahan kemarin tidak tersentuh, minimal di pemerintahan kali ini 'big fish' harus dipanggil dan diperiksa" tegas Rahman.

Tak cuma itu, mereka juga menuntut pemerintahan baru, yakni Koalisi Indonesia Hebat‎ di bawah kepemimpinan Jokowi-JK agar tidak berkongsi dengan para koruptor 'big fish'. Jika itu terjadi, pemerintahan Jokowi-JK menjadi anti klimaks, karena sejak awal hendak membangun pemerintahan yang bersih korupsi.

"Kami haramkan koruptor 'big fish' bergabung di Pemerintahan Indonesia Hebat," ujar Rahman.

Pemerintahan Indonesia Hebat juga akan diuji dengan agenda pemberantasan korupsi ke depan. Salah satunya dengan memprioritaskan penangkapan koruptor 'big fish'.

"Memenjarakan 'big fish' akan menjadi barometer Pemerintahan Indonesia Hebat. Kami juga mendesak JKW-JK agar merealisasikan janjinya untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dan tidak berafiliasi dengan Cikeas," tegas Rahman.

Adapun dalam aksi ini, para pengunjuk rasa membawa sejumlah atribut unjuk rasa seperti bendera, spanduk, dan lain-lain. Aksi ini juga mendapat penjagaan dari petugas kepolisian. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.