Sukses

Sungai Meluap Saat Festival Italia Digelar, 4 Nyawa Melayang

"Tak seorang pun pernah melihat hal seperti itu. Ada hempasan air setinggi dua meter. Orang berpegangan ke pohon untuk menyelamatkan diri."

Liputan6.com, Venesia - Festival tahunan di pinggir Sungai Lierza, Italia, yang harusnya berlangsung penuh kegembiraan, mendadak berubah menjadi penuh keharuan setelah empat warga tewas karena terbawa arus sungai.

Pihak berwenang Italia menuturkan, mereka terbawa arus setelah banjir bandang melanda desa di utara Italia, tempat festival digelar. Dalam insiden itu, 20 lainnya terluka.

Penyelamat dan pejabat mengatakan, banjir terjadi saat sekitar 100 orang berkumpul di tepi sungai, dekat Kota Refrontolo, utara Venesia, pada Sabtu, 2 Agustus 2014. "Air dan lumpur terhempas ke kerumunan," jelas otoritas Italia.

"Tak seorang pun pernah melihat hal seperti itu. Ada hempasan air setinggi dua meter. Orang berpegangan ke pohon untuk menyelamatkan diri," jelas Mirco Lorenzon, seorang pejabat perlindungan sipil setempat dalam sebuah wawancara yang disiarkan oleh saluran berita Italia SkyTG24, seperti dimuat Al Jazeera, Senin (4/8/2014).

"Hujan badai menyebabkan sekitar 50 tanah longsor dan kerusakan properti yang signifikan di daerah tersebut," kata Lorenzon.

Berdasarkan gambar dan video yang diposting online terkait tragedi itu, terlihat mobil-mobil hanyut terbawa air sungai atau terdampar di dekat pohon.

"Satu jam setengah hujan deras sehingga Anda tidak bisa melihat apa-apa," kata Gubernur wilayah Veneto Luca Zaia saat berkunjung ke lokasi bencana.

"Dalam waktu satu jam, saya akan menandatangani surat-surat yang menyatakan keadaan darurat untuk wilayah," ucap Veneto dalam sebuah wawancara televisi.

Menteri Lingkungan Italia Gian Luca Galletti menuturkan, tragedi itu menjadi pengingat akan kebutuhan untuk mengatasi kerapuhan struktural tanah di beberapa daerah.

Menurut sebuah laporan oleh Institut Sains Atmosfer dan Iklim di Bologna, curah hujan di Italia pada Juli tahun ini 74 persen lebih tinggi jika di bandingkan dengan tahun 1971 dan 2000. Akibatnya, jumlah daerah yang dilanda banjir meningkat dua kali lipat menjadi 8 titik dalam 10 tahun terakhir.

Sebenarnya banjir dan tanah longsor mematikan sudah biasa di Italia. Pada November lalu di Sardinia, banjir menewaskan 18 orang. (Sun)

Baca Juga:

Banjir Mengancam Laga Italia Vs Inggris di Piala Dunia 

Dinding Bangunan Kuno 30 Meter Roboh, Italia Siaga Banjir 

Badai Salju Ekstrem Bekukan AS Timur, 2 Orang Tewas

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.