Sukses

Usai Gempur Sekolah PBB, Israel Umumkan Gencatan Senjata Sepihak

Israel mengumumkan pelaksanaan gencatan senjata secara sepihak di kawasan Gaza selama tujuh jam.

Liputan6.com, Yerussalem - Israel mengumumkan pelaksanaan gencatan senjata secara sepihak di kawasan Gaza selama 7 jam. Aksi itu dilakoni setelah PBB dan sejumlah negara Barat karena mengecam tindakan Israel, yang mengebom area di dekat sebuah sekolah PBB di Gaza.

Dilansir dari BBC, Senin (4/8/2014), gencatan senjata akan diberlakukan dari pukul 07.00 hingga 14.00 GMT (14.00-21.00 WIB).  Di semua kawasan Palestina, kecuali di Kota Rafah dekat perbatasan Mesir.

Seorang pejabat senior militer Israel mengatakan, pihaknya mempersilakan warga Abasan al Kabira dan Abasan al-Saghira -- dua desa di sebelah timur Khan Younis di sebelah selatan Gaza -- untuk pulang ke rumah masing-masing mulai pukul 05.00 GMT.

Meski demikian, sambung sang pejabat senior, militer Israel akan membalas jika ada serangan dalam periode gencatan senjata tersebut. Israel, ujarnya, tidak akan segan-segan menyerang warga sipil dan prajurit.

Pengumuman Israel ditanggapi kelompok Hamas dengan skeptis. Juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri mengungkapkan kepada warga Gaza agar bersikap waspada.

"Gencatan senjata secara sepihak yang diumumkan Israel merupakan upaya pengalihan dari pembantaian Israel," kata Zuhri.

Investigasi

Pengumuman gencatan senjata diutarakan di tengah kecaman komunitas internasional terhadap Israel yang menyerang area dekat sekolah PBB. Padahal lokasi itu dijadikan tempat pengungsian warga sipil. Setidaknya 10 orang tewas dalam serangan Israel tersebut.

Juru bicara Badan PBB untuk Bantuan Kemanusiaan (UNRWA) Chris Gunnes pun mendesak penyelidikan resmi, agar sesegera mungkin dilakukan.

"Kami mengecam keras serangan ini, mengingat kami telah 33 kali memberitahu militer Israel bahwa ada warga di tempat penampungan, di sekolah ini. Terakhir kali kami memberitahu, adalah sejam sebelum diserang. Kami menginginkan investigasi secepat mungkin. Kami ingin mengetahui siapa yang bertanggung jawab," ucap Gunnes.

Sebelumnya, Sekjen PBB Ban Ki Moon, menyebut serangan ke dekat sebuah sekolah PBB di Gaza sebagai kebiadaban moral dan tindakan kriminal. "Kegilaan ini harus dihentikan," tegas Ban dalam pernyataannya.

Kecaman juga disuarakan juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Jen Psaki. Seperti Chris Gunnes dari UNRWA, dia pun menuntut dilaksanakannya investigasi.

Departemen Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan, hingga Senin ini lebih dari 1.800 orang tewas di Gaza sejak konflik Israel-Hamas mulai 8 Juli. Dengan 9.500 orang luka-luka. Sedangkan dari pihak Israel, 64 tentara tewas. Tiga di antaranya warga sipil, 2 dari negeri zionis itu, dan seorang lagi pekerja asal Thailand. (Mut)

Baca Juga:

Bekingan Amerika Serang Gaza

AS Dukung Israel Serang Gaza, Gedung Putih Digeruduk Demonstran

Misteri Wanita Berpakaian Hitam Disebut "Hantu Gaza" 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.