Sukses

Terima Gencatan Senjata Usulan Mesir, Israel Stop Bombardir Gaza

Gencatan senjata itu pun berlaku sejak pukul 09.00 waktu setempat, dan memberikan kedua belah pihak 12 jam untuk menghentikan serangan.

Liputan6.com, Yerussalem - Saling gempur antara Israel-Palestina di Gaza banyak menelan korban jiwa. Untuk itu, banyak pihak meminta agar kedua kubu itu melakukan gencatan senjata.

Usulan gencatan senjata yang memediasi kedua wilayah itu dari Mesir. Kabinet keamanan Israel pun akhirnya menyetujuinya pada Selasa (15/7/2014) pagi waktu setempat. Demikian dikutip dari Haaretz.

Padahal sebelumnya, Israel bersikeras tak mau menghentikan serangan tersebut. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahkan menyalahkan Hamas atas jatuhnya korban warga sipil di Jalur Gaza. Ia mengatakan, militan menyembunyikan bahan peledak di rumah sakit dan menggunakan warga Gaza sebagai perisainya.

"Kami menyerang Hamas dengan kekuatan lebih banyak. Perlu dipahami, bahwa musuh kami bersembunyi di masjid, menempatkan toko senjata di bawah rumah sakit, dan pos komando di samping taman kanak-kanak," kata Netanyahu seperti dimuat Independent.co.uk, Senin 14 Juli 2014.

"Musuh (Hamas) menggunakan penduduk Gaza sebagai perisai manusia, dan memicu bencana pada mereka (sipil). Tanggung jawab untuk kerugian bagi warga Gaza, terletak di pundak Hamas. Dan Israel menyesalkan setiap kerugian yang mereka (sipil) alami," tambah Netanyahu.

Gencatan senjata itu pun berlaku sejak pukul 09.00 waktu setempat, dan memberikan waktu kedua belah pihak 12 jam untuk stop atau menghentikan serangan.

Bertolak belakang dengan negeri zionis itu, Gaza malah menolak usulan damai dari gencatan senjata itu. Juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri menyatakan menolak mentah-mentah proposal tersebut pada Senin 14 Juli malam.

"Kami adalah penduduk (Gaza), dan resistensi adalah hak rakyat kami," ucap Sami sebagai alasan.

Sejak operasi dimulai pada 8 Juli, sekitar 178 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 1.100 telah terluka. Rumah sakit Gaza melaporkan, mereka kekurangan obat-obatan dan peralatan, terutama untuk luka trauma.

Sementara lebih dari 700 roket diyakini telah mendarat di dalam Israel. Namun hanya sebagian kecil mendarat di daerah perkotaan. Tak ada juga korban jiwa di negeri zionis ini, karena ampuhnya sistem pertahanan penangkis rudal mereka. (Ein)

Baca Juga:

'Ketukan' Maut Israel di Atap Rumah Warga Gaza

RI Diminta Ajak ASEAN Bersikap Atas Konflik Gaza

3 Roket Tembus Kota Pantai Eilat Israel

Hamas Tolak Gencatan Senjata yang Dipelopori Mesir

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini