Sukses

Jokowi: Metro Kapsul Lebih Murah, Tapi Belum Ada Keputusan

"Ya, kalau tertarik ya tertarik, karena murah, biaya produksi per kilonya jauh (lebih murah) dibanding MRT, monorel," jelas Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah mendapat pemaparan dari konsorsium perusahaan, Jokowi mengaku tertarik dengan metro kapsul untuk moda transportasi massal di Ibukota. Namun Gubernur DKI Jakarta itu belum mengambil keputusan apakah akan membangun metro kapsul atau tidak.

"Metro Kapsul tadi sudah paparan, kita mau lihat barangnya seperti apa. Ini masih proses panjang. Ya kalau tertarik ya tertarik, karena murah, biaya produksi per kilonya jauh (lebih murah) dibanding MRT, monorel," jelas Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Senin (24/3/2014).

Menurut pria bernama lengkap Joko Widodo itu, selain murah konstruksi bangunan jalur metro kapsul juga hanya membutuhkan lahan relatif kecil, selain itu pengaturan armada yang dioperasikan juga sistematis dan menggunakan teknologi yang cukup canggih. Karena itu, Jokowi ingin melihat terlebih dahulu metro kapsul itu.

"Ya, kalau tidak dijalanin kita tidak ngerti. Bener murah nggak? Benar efisien nggak? Lebih simpel nggak? Karena ini memang simpel, tiangnya kecil pengerjaannya cepat, pengaturan dari kereta satu ke yang satunya lagi saling beriringan," tutur dia. ‎
‎
Dia mengaku, kedatangan perusahaan konsorsium perusahaan itu masih dalam tahap pembahasan awal, yaitu memaparkan secara umum mengenai metro kapsul itu. Karena itu, Jokowi mengaku belum bisa mengambil keputusan apapun sebelum ada pembicaraan lanjutan.

"Syarat-syarat yang diajukan belum sampai ke sana, tadi baru pemaparan mengenai konstruksinya saja seperti apa. Metro kapsul seperti apa. biayanya berapa. Mereka mengajukan rute dari Senayan ke Bandara. Ini masih kita proses. Masih jauh," kata Jokowi. ‎(Yus Ariyanto)

Baca juga:

Metro Kapsul Ditawarkan untuk Jakarta, Diklaim Lebih Murah

Pembangunan Depo MRT Tersendat, Ahok: Tunggu Proses Tender

Gunakan Metro Kapsul, Jokowi: Kenapa Tidak?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.