Sukses

Polri Buru Dalang Pembakaran Lahan di Riau

Kapolri Jenderal Sutarman menyatakan, penyelidikan sejumlah pihak yang diduga terlibat terus dilakukan guna mengungkap dalang pembakaran.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta agar masalah kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Kepulauan Riau segera dituntaskan. Hingga kini, kepolisian telah menindak 60 warga dan 1 korporasi yang diduga terlibat pembakaran.

"Kemarin sudah 60 tersangka yang ditangkap dan 1 dari korporasi," kata Kapolri Jenderal Sutarman di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (18/3/2014).

Sutarman mengaku, tidak ada kesulitan dalam mengusut korporasi yang diduga terlibat pembakaran lahan. Satu korporasi yang dimaksud adalah PT NSP. "Sama semuanya. Itu tergantung alat bukti yang dikumpulkan," katanya.

Mantan Kabareskrim itu menegaskan, penyelidikan kebakaran ini terus dilakukan, salah satunya dengan memeriksa sejumlah pihak yang diduga terlibat. "Pemeriksaan terhadap saksi-saksi apakah ada yang menyuruh seseorang dari situ kita bisa ungkap."

Dari pemeriksaan terhadap sejumlah saksi tersebut, Sutarman berharap, dapat mengungkap siapa aktor atau otak di balik pembakaran ribuan lahan dan hutan itu. "Kalau yang tertangkap tangan pasti mudah, tapi dalam pemeriksaan (ternyata) disuruh, tentu yang menyuruh akan ditangkap," tegas Sutarman.

Saat ini kebakaran di Kepulauan Riau sudah dalam level membahayakan. Sebagian besar warga menderita penyakit akibat kabut asap. Ribuan lahan telah terbakar akibat kebakaran yang terjadi sejak awal 2014 itu.

Hujan yang mengguyur beberapa hari di wilayah Riau, membuat warga sangat bersyukur. Mereka bahkan melakukan sujud syukur. Sebelumnya warga juga sempat menggelar doa bersama agar hujan segera diturunkan di Riau. Akibat turun hujan tersebut, sejumlah titik api semakin berkurang. (Ismoko Widjaya)


Baca juga:

Panglima TNI: Anggota Pembeking Pembalakan Liar Segera Dipecat

Kabut Menipis, 15 Maskapai Siap Terbang dari Bandara Riau

SBY: Jangan Bebani Presiden Baru dengan Kabut Asap

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini