Pemilik Rumah Kelahiran Bung Karno Tidak Tenang

Rumah Bung Karno — Dinding rumah yang diduga tempat kelahiran Bung Karno di Surabaya (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Jamilah (56) tak pernah mengira rumah yang dia beli pada tahun 1990 ternyata sangat bersejarah. Siapa sangka di rumah itu Proklamator RI sekaligus Presiden RI yang pertama Soekarno dilahirkan.

"Waktu itu saya hanya pengen beli rumah dan akan kami tinggali bersama keluarga adik saya," kata Jamilah di rumahnya, Surabaya, Jawa Timur, Senin (17/3/2014).

Rumah ini memiliki luas 6x14 meter dan berada di Kampung Pandean IV Nomor 40, Peneleh, Surabaya, Jawa Timur. "Rumahnya ketika itu dibeli 15 juta," lanjutnya.

Pada tahun 2010, Jamilah mengetahui rumah yang kini ditempati bersama 8 anggota keluarganya adalah rumah Soekarno. Saat itu, tiba-tiba Jamilah didatangi oleh seorang sejarawan Surabaya. Dia juga beberapa kali diundang dalam seminar terkait kebaradaan rumah itu.

"Saya hampir tiap hari kedatangan tamu, hidup saya kadang tidak tenang," kata Jamilah.

Kini, Jamilah hanya berharap pemerintah daerah setempat segera mempertegas status kepemilikan rumah ini. "Bu Risma (Walikota Surabaya Tri Rismaharini) minta rumah ini tidak dijual," ujarnya.

Jamilah sendiri mengaku belum mendapatkan manfaat apa pun dari penetapan status rumah ini. Jika dikehendaki, Jamilah rela menjual rumah ini ke pemerintah.

Sementara putri tertua Bung Karno, Megawati Soekarnoputri dalam kunjungannya ke Surabaya hari ini menyempatkan berkunjung ke rumah yang diduga tempat kelahiran Bung Karno itu.

"Saya untuk pertama kalinya melakukan napak tilas di rumah yang diduga sebagai tempat kelahiran Bung Karno," tutur Ketua Umum PDIP pagi tadi.

Untuk memastikan benar tidaknya Bung Karno dilahirkan di rumah ini, Megawati mengatakan masih terus menelusuri bukti yang ada. "Kita masih menyelidiki, apa benar rumah ini adalah tempat kelahiran Bung Karno," pungkasnya. (Ismoko Widjaya)