Sukses

[VIDEO] Kiprah Bobby Mengubah Persepsi tentang Kaum Punk

Bobby Firman Adam, suka dengan gaya hidup dan penampilan punk. Tapi ia prihatin dengan citra buruk punk di mata masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Mengenakan anting, bertato, dengan rambut berdiri, urakan, dan menakutkan biasanya itulah citra pemuda punk.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Minggu (16/3/2014), Bobby Firman Adam suka dengan gaya hidup dan penampilan punk. Tapi ia prihatin dengan citra buruk punk di mata masyarakat.

Di tahun 1997, yakni 17 tahun lalu Bobby yang masih remaja tapi cepat dewasa karena kerasnya hidup di jalanan, ia membentuk komunitas remaja punk bernama Taring Babi.

Sejak itu bobby menggunakan Taring Babi, untuk mengajak remaja punk lain melakukan hal-hal produktif yang positif.

Sekarang, setiap hari puluhan pemuda punk yang biasa disebut punkers, berkumpul di markas komunitas Taring Babi di gang Setiabudi, kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Di sini punkers bisa jadi diri sendiri sambil belajar berbagai hal produktif, mulai dari menyablon dengan metode cukil kayu, seni tato, mendaur ulang sampah plastik untuk dijadikan aksesoris, hingga membuat album musik.

Karya-karya para punkers ternyata laku dijual, dan punya penggemar sendiri. Ada berbagai foto kegiatan Taring Babi di luar negeri. Sepak terjang komunitas ini akhirnya dikenal, bahkan ke mancanegara.

Bobby yang berhasil sekolah hingga SMA ini telah diundang berceramah dan memamerkan karya-karya para anggota komunitas Taring Babi di Malaysia, Singapura, dan Jerman.

Warga di sekitar markas komunitas ini yang semula curiga, akhirnya justru berubah kagum. "Keluarga tahu di balik penampilan nyentrik, sebetulnya para punkers adalah orang-orang dengan kehidupan normal."

Masih muda, berusia 30 tahun dengan 1 anak, bobby ingin terus berjuang untuk membuktikan penampilan berbeda, bukan berarti tanda perilaku buruk. (Yus Ariyanto)

Baca juga:

[VIDEO] Kisah Jatuh Hati Mbah Rono pada Gunung Api

Mahasiswa Komunikasi UNPAD Penuhi Tugas Akhir dengan `PKL`

Onliner Peduli Asap Riau dengan #MelawanAsap

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini