Sukses

AS Endus Sistem Komunikasi Malaysia Airlines Ditutup... Dibajak?

Memasuki hari ketujuh pencarian, pesawat Malaysia Airlines belum ditemukan.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Memasuki hari ketujuh pencarian, pesawat maskapai Malaysia Airlines Boeing 777-200ER dengan nomor penerbangan MH370 belum ditemukan. Berbagai upaya dan penyelidikan terus dilakukan.

Berdasarkan penyelidikan terbaru yang dilakukan Amerika Serikat, sistem komunikasi MH370 ditutup dari dalam pesawat. 2 Pejabat senior Kementerian Pertahanan AS atau Pentagon mengendus telah terjadi "intervensi manual" dari dalam pesawat yang menutup 2 sistem komunikasi di dalam pesawat.

"Diyakini telah terjadi intervensi secara manual," ungkap sumber yang dilaporkan ABC News di Amerika Serikat, Jumat (14/3/2014).

Dijelaskan, 2 sistem komunikasi ditutup. Yang pertama, sistem pelaporan data ditutup pada 8 Maret 2014 sekitar pukul 01.07 waktu setempat. Kedua, sistem transponder yang mentransmisikan lokasi dan ketinggian pesawat ditutup 14 menit kemudian, pada pukul 01.21 waktu setempat.

MH370 menghilang pada pukul 02.40 waktu setempat setelah lepas landas dari Kuala Lumpur, Malaysia pukul 00.55 waktu setempat. Seharusnya burung besi tersebut mendarat di Bandara Beijing, China pukul 06.30 waktu setempat.

Laporan terbaru ini menimbulkan spekulasi pesawat dibajak. Sebab adanya dugaan kesengajaan untuk menonaktifkan 2 sistem komunikasi yang vital untuk memberikan informasi penerbangan.

Sebelumnya dugaan adanya terorisme muncul setelah adanya 2 penumpang gelap yang menggunakan paspor curian. Namun Malaysia kemudian mengonfirmasi 2 penumpang itu bukan teroris, melainkan warga biasa asal Iran.

Kemudian muncul kelompok teroris di China yang menamakan dirinya Brigade Martir China yang mengklaim bertanggung jawab atas hilangnya Malaysia Airlines. "Kalian bunuh 1 orang klan kami, maka kami akan membalas dendam membunuh 100 orang dari kelompok Anda," demikian pesan teror Brigade Martir China, seperti dikutip dari New York Post.

Pencarian MH370 saat ini meluas ke Samudera Hindia di sebelah barat dari Selat Malaka. Angkatan Laut AS mengerahkan kapal ke Samudera Hindia setelah ada laporan sinyal pesawat terdeteksi oleh satelit bergerak ke arah barat.

"Fokus upaya pencarian bergeser dari Laut Cina Selatan setelah Gedung Putih mengatakan informasi baru, menunjukkan pesawat itu mungkin telah turun ke arah barat di Samudera Hindia," demikian pernyataan AS yang dimuat Channel News Asia. (Shinta Sinaga)

Baca juga:

Teroris Inggris: Pilot Malaysia Berencana Ledakkan Pesawat pada 2001

Kelompok Teror China Klaim Tanggung Jawab Hilangnya Malaysia Airlines

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini