Sukses

Penggagas Kecewa Proyek Hambalang Makin Terbengkalai

Adhyaksa juga mengaku kecewa atas dana sebesar Rp 500 miliar yang dikeluarkan pemerintah namun proyek belum selesai

Liputan6.com, Bogor - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Adhyaksa Dault kecewa pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang yang makin terbengkalai. Padahal pemerintah sudah mengeluarkan dana fantastis untuk pusat pembinaan atlet itu.

"Saya prihatin, karena pemerintah dalam hal ini Kemenpora sedang didera berbagai macam masalah. Kenapa sekarang (Hambalang) jadi terbengkalai seperti itu?" ujar Adhyaksa Dault saat berbincang dengan Liputan6.com di Bogor, Jawa Barat (11/3/2014).

Akibatnya, atlet-atlet Indonesia tertunda memiliki tempat latihan yang berkelas internasional. Tida hanya itu, dana sebesar Rp 500 miliar yang digelontorkan pemerintah belum juga menghasilkan apa-apa.

 "Kalau zaman saya, dana Rp 125 miliar sudah jadi itu wisma atletnya. Jadi harusnya, Hambalang itu dijadikan sekolah atlet lagi. Sayang dana pemerintah sudah habis banyak untuk proyek itu," kata dia.

Adhyaksa juga berharap agar Menpora yang akan datang mampu menyelesaikan proyek Hambalang yang sudah terindikasi korupsi. Adhyaksa mengaku sudah melakukan komunikasi dengan Roy Suryo selaku Menpora saat ini.

Adhyaksa dikenal sebagai salah satu penggagas proyek Hambalang. Namun kala itu, dana yang dibutuhkan untuk pembangunan fasilitas pengganti pusat pendidikan olahraga di Ragunan, Jakarta Selatan hanya sekitar Rp 125 miliar saja.

Adhyaksa sempat terkejut ketika mengetahui proyek yang dicetuskannya itu belakangan membutuhkan anggaran sebesar Rp 2,5 triliun. Dan hal ini dilakukan saat Kemenpora dipimpin oleh Andi Alfian Malarangeng yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. (Ismoko Widjaya)

Baca Juga:

Anggaran Proyek Hambalang `Bengkak` di Rumah Andi Mallarangeng

Anggaran Hambalang Bengkak, Menkeu: Itu Ulah Menpora dan DPR

`Dosa` Deddy Kusdinar Dalam Kasus Korupsi Hambalang

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.