Malaysia Airlines Hilang, SBY: Semoga Mendamaikan China Selatan

Liputan6.com, Jakarta - Pesawat Malaysia Airlines MH370 dinyatakan hilang dalam perjalanan ke Beijing, China, sejak Sabtu 8 Maret 2014 sekitar pukul 00.41 waktu setempat. Jejak pesawat jenis Boeing 777-200 itu diduga jatuh di kawasan Laut China Selatan.

Pesawat itu berpenumpang 239 orang termasuk awak itu. 7 Penumpang di antaranya merupakan warga negara Indonesia.

Presiden SBY pun angkat bicara terkait insiden itu. SBY mengaku terus mengikuti laporan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa tentang hilangnya 7 WNI itu. "Indonesia siap kerjasama dalam misi pencarian," ungkap SBY di akun twitter-nya @SBYudhoyono, Senin (10/4/2014).

Pemerintah Indonesia menyampaikan atensi mendalam kepada keluarga korban. "Tetap sabar dan berdoa, kita lakukan upaya terbaik untuk dapat kejelasan," lanjut SBY.

SBY punya sudut pandang lain terkait hilangnya maskapai di atas perairan Laut China Selatan di wilayah Vietnam ini. SBY pun berharap, insiden jatuhnya pesawat Malaysia Airlines itu dapat mendamaikan konflik di Laut China Selatan.

"Semoga momentum ini bisa digunakan untuk kedepankan persamaan, perdamaian, dan kerjasama di kawasan China Selatan untuk misi kemanusiaan," tukas SBY.

Laut China Selatan menjadi obyek persengketaan negara-negara di sekitarnya yakni China, Filipina, dan Vietnam. Beberapa titik di kawasan itu diduga mengandung kekayaan alam yang melimpah. Konflik ini sempat dibahas dalam pertemuan Menlu Amerika Serikat (AS) John F Kerry dan Marty di Kantor Kemenlu, Jakarta, pada Senin 2 Februari lalu. AS berharap Indonesia memimpin perdamain konflik di Laut China Selatan. (Ismoko Widjaya)