Sukses

Totopong, Simbol Pemersatu dan Pengobar Semangat Khas Sunda

Totopong ikat kepala khas masyarakat Jawa Barat

Citizen6, Jakarta Indonesia memiliki beragam kebudayaan di setiap daerahnya. Mulai dari adat istiadat, bahasa, pakaian daerah, dan lainnya. Salah satunya Jawa Barat yang baru saja meresmikan totopong sebagai ciri khas baru masyarakat sunda kepada turis mancanegara pada 2012 lalu.

Saat ini pemakain ikat kepala sedang digandrungi dikalangan anak muda, terutama kaum perempuan. Berbeda dengan ikat kepala yang sering dipakai untuk aksesoris agar tampil menarik. Masyarakat sunda punya totopong atau yang biasa dikenal dengan ikat kepala khas sunda.

Totopong merupakan kain batik bermotif sunda yang berbentuk persegi dengan ukuran 50x50 cm. Kain ini kemudian diikatkan pada kepala dan dibentuk sesuai dengan variasi yang diinginkan.

Sejak dulu pemakaian totopong telah menjadi simbol perlawanan rakyat melawan penjajahan Belanda dan Jepang. Pada era kemerdekaan, totopong dijadikan sebagai alat membedakan kelompok penjajah dan pejuang saat terjadi perang dan juga menjadi simbol pemersatu masyarakat dan pengobar semangat.

Fungsi totopong sebagai simbol identitas diri dilihat dari ragam pola mengikatnya. Dahulu bentuk ikatan totopong yang dipakai menunjukkan status sosial seseorang di masyarakat. Cara mengikat totopong juga berbeda antara bangsawan dan rakyat biasa.

Puji salah satu anak muda yang masih sering menggunakan totopong, pada Jumat (7/3/2014) mengungkapkan,"Kebetulan saya orang Sunda, jadi saya menggunakan ikat kepala sunda ini tidak hanya buat gaya tapi sekaligus untuk melestarikan warisan budaya Jawa Barat."

Mahasiswa perguruan tinggi swasta ini menambahkan,"Ikat kepala ini menjadikan penampilan saya berbeda dengan teman-teman lainnya. Ya bisa jadi ini ciri khas saya dalam berpenampilan."

Penggunaan totopong dalam budaya sunda bermakna sebagai upaya seseorang mengikat hal-hal baik dalam dirinya. Nyatanya kini totopong tidak hanya dipakai untuk penggiat seni saja tetapi sudah banyak masyarakat yang menjadikan totopong sebagai trend dalam berpenampilan. (Yule)

Penulis:

Yulia Yulee

Baca Juga:

Unik, Cenderamata Wayang Bambu dari Cijahe

Melrimba Garden, Tempat Eksotik di Puncak Gunung

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini