Sukses

Jokowi Tepis Pencitraan - Geng Motor `Tengky` Bekasi Kebal Bacok

Jokowi menepis tudingan yang menyebut blusukan adalah bagian dari pencitraan. Tak hanya itu, Geng motor beraksi lagi. Ini berita lainnya.

Blusukan yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tak selamanya bernilai positif. Blusukan tersebut dinilai bagian dari pencitraan Jokowi. Terlebih mantan Walikota Surakarta itu digadang-gadang untuk maju dalam bursa capres dan selalu nangkring pada urutan pertama pada sejumlah survei.

Jokowi pun menepis tudingan tersebut. Berita tersebut menjadi salah satu informasi populer edisi Rabu 19 Februari 2014. Berikut berita-berita tersebut:

1. Jokowi: Saya Nggak Punya Koran dan TV, Pencitraan Gimana?

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ternyata cukup gerah dengan munculnya tudingan bahwa aksi blusukannya selama ini ke kampung-kampung dikatakan sebagai upaya pencintraan. Apalagi selama ini dia banyak didorong oleh berbagai pihak untuk maju sebagai capres pada Pilpres 2014.

"Pencitraan dari mana? Saya ndak pernah pasang iklan, cari saja ada nggak iklan saya. Spanduk, baliho, ndak ada," ujar Jokowi saat mengisi acara seminar bertema reformasi birokrasi di Universitas Paramadina, Jakarta, Rabu (19/2/2014).

Mantan walikota Solo itu juga mengaku tidak mempunyai media. "Saya nggak punya koran, saya juga nggak punya TV, ndak punya media apa-apa. Jadi kalau dikatakan saya pencitraan. Pencitraan dari mana?" ucap Jokowi

2. Penjelasan Ilmiah Dentuman Misterius di Gunung Merbabu

Dentuman misterius dan getaran gempa yang terjadi di Gunung Merbabu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, pada Senin 17 Februari 2014 diduga berasal dari amblesan tanah. Suara dentuman diprediksi berasal dari rongga di dalam tanah saat terjadi amblesan.

"Kemungkinan ada amblesan. Ada ruangan di dalam tanah sehingga terjadi resonansi saat ambles," tutur pakar gempa Danny Hilman Natawidjaja saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Rabu (19/2/2014).

3. Penasaran, Jokowi Telepon Walikota Risma

Merebaknya isu akan mundurnya Tri Rismaharini sebagai Walikota Surabaya membuat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo penasaran. Ia pun mengaku telah menelepon Risma untuk memastikan apakah rekan separtainya itu benar-benar mundur atau tidak. Dan saat ditelepon Jokowi, Risma mengaku dirinya tidak mundur dari jabatannya.

"Siapa yang mundur? Beliau tidak mundur. Saya sudah telepon, tanya ke dia, 'emang benar Ibu mau mundur?'. Jawabannya, 'Tidak mundur, nggak ada apa-apa, Mas'. Beliau bilang begitu kok," ujar Jokowi di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, Rabu, (19/2/2014).

4. Digaji Rp 7 Juta, Pramudi Bus Tingkat Wisata Semua Perempuan

Bus tingkat wisata milik Pemprov DKI Jakarta diuji coba dari Jalan Medan Merdeka Selatan ke Bundaran Hotel Indonesia (HI), Selasa 18 Februari kemarin. Sepanjang perjalanan itu, ada yang menarik dari bus asal China tersebut. Setelah diperhatikan, 5 bus yang diuji coba dikemudikan oleh pramudi perempuan.

"Harus tampil bedalah. Perempuan sense-nya juga lebih berhati-hati," ujar Kepala Dinas Pariwisata DKI, Arie Budiman menjelaskan alasannya.

Ia mengatakan, dari 12 pramudi, tidak ada satu pun yang berjenis kelamin laki-laki. Sebab, selain dipercaya tidak akan ugal-ugalan, perempuan juga terkesan dengan hospitality (keramahan). Maka, lebih cocok menghadapi para turis atau wisatawan baik lokal maupun luar negeri.

5. Anggota Geng `Tengky` Bekasi Dikenal Kebal Bacok

Aksi brutal geng motor tengah meresahkan warga Pondok Gede, Bekasi. Komplotan yang dikenal dengan nama Geng 'Tengky' itu pada Minggu 16 Februari malam melakukan penyerangan brutal terhadap pengunjung sebuah warnet.

Bukan hanya menyerang warnet dengan membacok sejumlah pengunjung dan mengambil ponsel korban dan merampas sepeda motor di jalan. Menurut salah satu warga Pondok Gede, Tia, aksi mereka sudah sangat meresahkan.

"Ada korban teman saya namanya Dodo, dia lagi nongkrong di bengkel motor Ninja tiba-tiba dicelurit dan disiram air keras," ujarnya kepada Liputan6.com, Rabu (19/2/2014).

Korban sempat melawan para pelaku yang berjumlah puluhan. Namun, selain karena kalah jumlah, korban juga tak kuasa melawan karena para pelaku dikenal kebal terhadap pukulan dan bacokan. (Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini