Sukses

`Snowmageddon` Landa Kawasan AS yang Lama Tak Lihat Salju

Segala kekacauan disebabkan salju 'hanya' setebal 5-8 centimeter! Bayangkan saja tiba-tiba Jakarta diguyur salju.

Seorang anak kecil bertanya pada ibunya, "Ma, benda apa itu yang jatuh dari lagit? Abu? Kotoran burung?". Lalu sang ibu menjawab, "Bukan, Nak. Itu yang namanya salju.

Dialog tersebut menggambarkan kondisi yang terjadi di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat.  Kota yang nyaris tak pernah diguyur butiran es. Namun, kali ini, bahkan badai salju yang melanda di saat AS berada di bawah bayang-bayang 'polar vortex' atau pusaran kutub kedua bulan ini.

Untuk Atlanta, itu berarti 'snowmageddon'. Malapetaka. timbunan salju membuat jalanan macet total akibat mobil-mobil yang ditinggalkan penghuninya. Sebuah mobil bahkan terbakar di tengah salju di Brookhaven, Atlanta. Kota metropolitan itu lumpuh dan kosong seketika.



Ribuan komuter, siswa, pengemudi, sopir truk digambarkan 'terhuyung-huyung' mirip zombie setelah meninggalkan kendaraan mereka yang mogok atau terjebak di jalan. Gambaran yang mirip adegan film bergenre kiamat.

Warga ramai-ramai mengungsi, sementara layanan darurat kewalahan dengan permintaan bantuan yang tak pernah putus.

Ini adalah kali keduanya dalam seabad Atlanta diguyur salju parah. Orang-orang di sana tak terbiasa berurusan dengan benda putih yang bikin beku itu. Kepanikan melanda 450 ribu orang di pusat kota, belum termasuk jumlah yang lebih besar di pinggiran.

Di pinggiran kota dan wilayah sekitarnya, sekolah dan gedung milik publik berubah menjadi penampungan sementara. Di sebuah sekolah, sekitar 800 muridnya bahkan terjebak semalaman akibat badai salju.

Semua kekacauan itu disebabkan salju yang 'hanya' setebal 5-8 centimeter!

Fakta ini mungkin bisa membuat mereka yang berada di wilayah utara AS, seperti Boston tertawa. Namun, ini adalah masalah serius bagi orang-orang di selatan.

Gubernur Georgia, Nathan Deal  dan Walikota Atlanta, Kasim Reed menghadapi kritik tajam soal penanganan badai salju yang mereka lakukan.

"Aku siap dikritik dan dihujat," kata Deal seperti dimuat News.com.au, Kamis (30/1/2014) . "Jika memang aku bertanggung jawab atas itu, aku terima setiap kritikan itu."

Sementara, Pak Walikota Reed bersikap berbeda. Ia mengklaim, pihaknya telah melakukan banyak hal.

"Kami telah mengungsikan 1 juta orang keluar Atlanta dalam 12 jam," kata dia. "Kota ini telah mengeluarkan dana US$ 2,5 juta sejak 'snowmageddon' pertama tahun 2011 untuk mengadakan peralatan untuk menangani krisis seperti ini," kata dia. "Berbeda dengan sebelumnya ketika kami hanya punya 4 peralatan, kini kami punya 70 dan tahu bagaimana cara menggunakannya."

Sebelumnya, Atlanta pernah mengalami hujan salju pada 2011, 1993, dan 1982.

Korban Nyawa



Seperti Liputan6.com kutip dari CNN, di Alabama 5 orang dikabarkan tewas, 23 lainnya terluka.

Sementara, di Georgia, dua kematian terkait badai dikonfirmasi. Seorang wanita 60 tahun meninggal Selasa sore di Senoia ketika van yang ia kemudikan masuk ke selokan dan terbalik.  Kemudian, pemuda 17 tahun tewas di Henry County tewas saat mobil bak terbukanya menabrak pohon Selasa malam.

Patroli Negara Bagian Georgia mendapat laporan 1,254 kecelakaan yang mengakibatkan 130 orang cedera.

Di Mississippi, dilaporkan ada satu kematian terkait badai. Di North Carolina, dua orang tewas dalam kecelakaan di tengah guyuran salju parah. Patroli North Carolina juga menerima laporan 3.000 panggilan darurat, 600 di antaranya terjadi Rabu pagi -- dari para pengguna jalan yang mengalami celaka atau meninggalkan mobil mereka di jalan.

Segala kekacauan juga menyebabkan seorang wanita hamil tua di Sandy Springs, Atlanta, menderita. Kemacetan lalu lintas menghalangi jalan ke rumah sakit dan paramedis yang buru-buru hendak menolongnya tak kuasa menembusnya. Akhirnya, ia itu melahirkan di jalan dengan seorang polisi Selasa malam. Untung, ibu tabah dan putri kecilnya itu selamat. (Ein/Yus)

Baca juga:

Badai Salju Atlanta Telan 13 Nyawa, 6 Bagian AS Berstatus Darurat
AS `Diserang` Badai Salju Ekstrem Lagi, Ribuan Penerbangan Batal
Penampakan `Polar Vortex` yang Bikin AS Beku dari Luar Angkasa



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini