Sukses

Penyuap Akil Mochtar Janji Ungkap Mafia di MK

"Mafia di MK? Ya ya ya, nanti di persidangan (selanjutnya) akan terbuka semua," kata Hambit.

Bupati Gunung Mas terpilih Hambit Bintih mengaku pemberian suap untuk mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar bukanlah inisiatifnya. Ada kondisi tertentu yang memaksa dirinya memberikan suap tersebut.

"Ini (suap) bukan inisiatif saya. Tadi kan dengar sendiri di dalam sidang ada percakapan antara Pak Akil dan Bu Chairunnisa. Ada kondisi yang memaksa saya lakukan itu (suap)," kata Hambit di Gedung Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (8/1/2014).

Hambit menegaskan, dirinya memang seperti dipaksa harus menyuap Akil Mochtar. Lantas, apakah memang ada mafia di MK? "Pastinya bukan inisiatif saya, ini ada suatu kondisi lah membuat saya harus ikutin itu (suap). Mafia di MK? Ya ya ya, nanti di persidangan (selanjutnya) akan terbuka semua," papar dia.

Namun, Hambit menolak menyebut berapa suap yang sebenarnya yang diminta MK terkait sengketa Pilkada Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, itu. "Ikutin sidang aja. Ya nanti aja di persidangan," tutur Hambit.

Hambit ditangkap di Hotel Redtop, Jakarta Pusat, bersama stafnya pada 2 Oktober 2013. Penangkapan dilakukan setelah Komisi Pemberantasan Korupsi membekuk Akil Mochtar di rumah dinasnya yang beralamat di kawasan Widya Chandra, Jakarta Selatan. (Eks/Ein)

Baca juga:
Akil Mochtar SMS Chairun Nisa, Minta Rp 3 M
Gugupnya Para Penyuap Akil Mochtar di Persidangan
Sidang Perdana, Politisi Golkar Penyuap Akil Mochtar Tebar Senyum

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini