Sukses

Golkar: Rasis, Tak Salah Ruhut Ditolak Jadi Ketua Komisi III

Penyataan rasis Ruhut terhadap Boni Hargens, dinilai Bamseot Golkar sebagai alasan penolakan untuk Ruhut jadi Ketua Komisi III.

Politisi Golkar sekaligus anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo menyesalkan pernyataan Ruhut Sitompul yang mengandung rasisme terhadap pengamat politik Boni Hargens. Atas kejadian itu, dia pun mengaku tak menyesal menolak Ruhut menjadi Ketua Komisi III bidang hukum DPR.

"Jadi, tidak salah saya menolak Ruhut jadi Ketua Komisi III DPR (menggantikan Gede Pasek Suardika) beberapa waktu lalu," kata Bambang Soesatyo, saat hadir di acara Gerakan Anti Diskriminasi (Granad) di Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta, Minggu (8/12/2013).

Karena itu, Bamsoet sapaan akrab Bambang, mendesak agar Partai Demokrat tempat Ruhut berlabuh melakukan teguran dan hukuman yang setimpal kepada rekannya itu. Sebab, ini bukan pertama kalinya Ruhut mengeluarkan pernyataan rasisme di depan publik. Apalagi, Ruhut berasal dari partai pengauasa di pemerintahan.

"Kok Ruhut tega-teganya bilang Boni hitam. Itu argumentasi di bawah sadar, ada kebencian dari sejak lama," sesal Bamsoet.

Karena itu, Bamsoet mendorong Ruhut untuk minta maaf kepada Boni dan tidak mengulangi kembali pernyataan berbau rasis tersebut. Politisi Partai Golkar itu juga berharap kejadian itu menjadi yang terakhir bagi pejabat publik, karena dapat memecah persatuan bangsa Indonesia.

"Apabila Ruhut minta maaf, Boni juga memafaatkan Ruhut. Sebab, gerakan yang kita gagas menuju tidak ada perbedaan di antara kita," harap politisi Partai Golkar itu.

Sementara, Boni Hargens mengaku tidak menyimpan dendam dan tidak mengharapkan Ruhut meminta maaf kepada dirinya. Tapi, Direktur Eksekutif Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) itu meminta Ruhut minta maaf kepada publik.

"Saya tidak ada dendam dengan Ruhut. Yang saya minta, Ruhut minta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia," tandas Boni. (Don/Tnt)

[Baca juga: Disebut `Pengamat Hitam`, Boni Hargens Laporkan Ruhut Sitompul]

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.