Sukses

Kisah Pilu Pengungsi Haiyan: Rumah Hancur, Suami Gugur

Seorang perempuan pengungsi asal Tacloban, Meilan menuturkan, akibat bencana Haiyan, ia kehilangan suaminya.

10 Hari setelah bencana topan Haiyan, pengungsi dari wilayah Tacloban masih berdatangan ke Bandara Militer Cebu. Setelah menjalani pemeriksaan, mereka akan dipindah ke 4 titik pengungsi di Lapo-lapo City dan Cebu City.

Seorang perempuan pengungsi asal Tacloban, Meilan menuturkan, akibat bencana Haiyan, ia kehilangan suaminya yang gugur saat bertahan melawan ganasnya amukan angin monster. Rumahnya hancur total.

"Saya kehilangan tempat tinggal. Kepala keluarga juga tewas. Sekarang saya hidup bersama anak saya yang masih kecil," cerita Meilan di posko pengungsian Bandara Militer Cebu, Mactan, Senin (18/11/2013).

Selain Meilan, pengungsi lain bernama Ledy juga mengaku mengalami penderitaan yang hampir sama. Rumahnya hancur diterpa badai. Ia mengaku akan menetap sementara di pengungsian dan kembali lagi ke Tacloban.

"Rumah saya rusak berat. Saya hanya sementara di sini. Kalau sudah aman, saya akan kembali membangun rumah saya yang hancur," ujar Ledy di lokasi yang sama.

Saat terjadinya bencana topan haiyan, pria asal Antique ini mengaku hanya bisa berlari dari rumah. Ia bersama keluarganya keluar untuk menghindari reruntuhan bangunan yang hancur.

"Saat topan Yolanda, kita melewati masa-masa 4 jam yang sangat sulit," tutur Ledy.

Topan Haiyan mengamuk di beberapa wilayah Filipina. Angin kencang ini diikuti serangan badai dan ombak tinggi yang menyapu puluhan rumah. [Lihat: Video Detik-detik `Tsunami` Topan Haiyan Sapu Rumah Warga]

Salah satunya Kota Tacloban. Soal korban tewas topan Haiyan masih simpang siur. Badan PBB Urusan Kemanusiaan (UNOCHA) menyatakan, jumlah korban jiwa hingga saat ini mencapai 4.460. Namun hal itu dibantah langsung oleh Badan Penanggulangan Bencana Filipina (NDRRMC).

Berdasarkan data yang dihimpun NDRRMC, jumlan korban jiwa sekitar 3.621 dari sebelumnya berjumlah 2.360. "Data UNOCHA tak valid," tegas juru bicara NDRRMC, Rey Balido kepada Inquirer.net. Sementara data yang dilansir dari Pemerintah Kota Tacloban, jumlah korban tewas telah mencapai 4.000 jiwa.

Dalam laporan NDRRMC, disebutkan sekitar 11,8 juta telah diungsikan sejumlah wilayah, yakni Visayas Timur, Visayas Barat, Visayas Pusat, Mimaropa, Calabarzon, Bicol, Northern Mindanao, Davao and Caraga.

Bantuan untuk para pengungsi saat ini mulai berjalan setelah sebelumnya sempat terhambat karena akses yang sulit dijangkau. Presiden Filipina Benigno Aquino III meminta jajaran bawahannya untuk lebih cepat mendistribusikan bantuan. (Riz/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.