Sukses

Dana Perbaikan Jalur Pantura Rp 1,2 Triliun

Perbaikan jalur Pantura memakan Rp 1,2 triliun dari total Rp 30 triliun yang dianggarkan untuk perbaikan dan pembangunan jalan nasional.

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengatakan setiap tahun proyek pemeliharaan jalan di jalur Pantai Utara Jawa (Pantura) menghabiskan dana anggaran sebesar Rp 1 triliun hingga Rp 1,2 triliun. Khususnya untuk perbaikan jalur Pantura yang dilakukan menjelang arus mudik Lebaran.

Direktur Bina Pelaksana Wilayah II Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Winarno menjelaskan untuk tahun ini perbaikan jalur Pantura memakan biaya Rp 1,2 triliun dari total Rp 30 triliun yang dianggarkan untuk perbaikan dan pembangunan jalan nasional di seluruh Indonesia.

"Penanganannya sama dengan yang lainnya. Dari Rp 30 triliun, Rp 1,2 triliun di antaranya kita alokasikan untuk Pantura," kata Winarno di Jakarta, Sabtu (20/7/2013).

Ia menambahkan, dana perbaikan rutin jalur Pantura itu tidak berbeda dengan yang ditangani di daerah lainnya. Apalagi mengingat tingginya aktivitas pemakai jalan dan volume kendaraan di Pantura sangat tinggi, sehingga memakan waktu yang lama untuk mengerjakan perbaikan jalan.

"Jadi tidak ada bedanya. Cuma karena penanganan yang menimbulkan kemacetan lalu lintas membuat orang mengira ada sesutu yang tidak benar. Padahal penanganannya sama," tukas Winarno.

'Bau' Korupsi di Pantura

Namun ia enggan berkomentar mengenai temuan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tentang potensi penyelewengan anggaran atau korupsi terkait pembangunan dan perbaikan Jalur Pantai Utara (Pantura) Pulau Jawa.

"Itu saya no comment. Saya tidak ngerti, kami menangani Pantura seperti kami menangani tempat-tempat yang lainnya," tukas Winarno.

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengungkapkan, lembaganya menemukan dugaan potensi penyelewengan anggaran terkait pembangunan dan perbaikan jalur (Pantura). Dugaan itu kini masih dalam kajian KPK.

"Ya diduga ada potensi korupsi. Tapi KPK masih dalam melakukan kajian-kajian," kata Bambang Widjojanto di kantornya, Jumat 19 Juli kemarin. (Adi/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.