Sukses

Aceh Gempa 6,2 SR, Warga Kampung Simpang Balek Kini Trauma

Kampung Simpang Balek sendiri terletak sekitar 17 kilometer dari lokasi korban gempa yang tinggal di Belangmancung, Bener Meriah.

Rasa trauma tak hanya dirasakan ribuan warga korban gempa Kabupaten Benermeriah dan Kabupaten Aceh Tengah. Tetapi juga dialami oleh ratusan warga yang tinggal di Kampung Simpang Balek, Kabupaten Benermeriah.

Kampung Simpang Balek sendiri terletak sekitar 17 kilometer dari lokasi korban gempa yang tinggal di Belangmancung, Benermeriah. "Belangmancung itu lokasi gempa terdekat dari sini. Sekitar 1 jam dari sini," ujar salah seorang warga Kampung Simpang Balek, Armia saat berbincang dengan Liputan6.com di lokasi, Sabtu (6/7/2013).

Pria 35 tahun itu menuturkan, semua warga di Simpang Balek ini masih trauma dengan gempa berkekuatan 6,2 skala Richter yang mengguncang Tanah Rencong pada Selasa 2 Juli 2013 lalu. Meski berada puluhan kilometer dari pusat gempa, namun getaran sangat dirasakan juga di Kampung Simpang Balek.

"Banyak tembok bangunan di sini retak-retak," ujar ayah 2 anak itu.

"Warga di sini masih trauma. Mereka masih takut tidur di lantai atas. Jadi kalau malam mereka tidurnya di lantai dasar," imbuh Armia.

Menurut Armia, sekitar 3 tahun lalu gempa juga pernah terjadi di Belahmancung. Namun tidak sebesar yang sekarang. "Dulu pernah gempa, tapi tidak terlalu kencang," kenangnya.

Gempa berkekuatan 6,2 skala richter disertai beberapa kali gempa susulan mengguncang Kabupaten Benermeriah dan Kabupaten Aceh Tengah. Gempa juga menyebabkan tanah di sekitar lokasi menjadi longsor.

Akibat gempa dan longsor, 5 kecamatan di Aceh Tengah mengalami kerusakan terparah, yakni Kecamatan Ketol, Kecamatan Celala, Kecamatan Kute Tanang, Kecamatan Bebbesan, dan Kecamatan Kebayakan.

Sementara kerusakan terparah di Kabupaten Bener Meriah terjadi di 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Timang Gajah, dan Kecamatan Weh Pesam.

Menurut informasi dari Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis terbarunya pada Jumat 5 juli,  jumlah korban meninggal dunia akibat gempa 6,2 SR itu bertambah menjadi 35 orang.

Sebanyak 9 orang merupakan warga Kabupaten Bener Meriah, sedangkan 26 lainnya berasal dari Kabupaten Aceh Tengah.

Sedangkan korban luka berjumlah 275 orang, yang 109 di antaranya berasal dari Benermeriah. 43 Dari 109 orang itu kini berada di Puskesmas Pante Raya, Puskesmas Lampaha, dan RSUD Muyan Kute. Sementara korban luka di Aceh Tengah sebanyak 166 orang.

Sutopo menguraikan, 114 di antaranya harus di rawat inap, sedangkan 52 lainnya cukup dengan rawat jalan. Akibat gempa ini, sebanyak 4.292 rumah menderita kerusakan, sementara 83 bangunan fasilitas umum juga turut rusak. (Tnt/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.