Sukses

Polisi Tak Boleh Cek Bentrok di Lapas Salemba, 2 Napi Tertusuk?

Polisi belum bisa masuk ke Lapas Salemba karena dihalang-halangi petugas penjara.

Anggota Polres Metro Jakarta Pusat belum bisa mengecek bentrokan antarnapi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Salemba. Sebab, mereka dihalang-halangi oleh petugas lapas saat akan masuk mengecek kerusuhan tersebut.

"Anggota saya sedang di lapangan. Saya belum dapat informasi detilnya. Tapi mereka semua dilarang masuk sama petugas lapas," kata Kapolrestro Jakarta Pusat Kombes Angesta Romano Yoyol ketika dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Jumat (24/5/2013).

Kepala Lapas Salemba Taufiqqurahman kepada Kapolres Yoyol karena tidak melaporkan bentrokan itu ke polisi. Dia beralasan masih baru menjabat Kalapas Salemba.

"Maaf saya tidak melapor polisi. Saya juga minta maaf kepada Kapolres karena tidak melapor itu. Soalnya saya masih baru jadi Kalapas Salemba, pindahan dari Karutan (Salemba)," kata Taufiq.

Menurut Taufiq, anak buahnya melarang polisi masuk ke dalam lapas karena situasi di dalam sudah kondusif. Untuk itu, dia meminta, agar media tidak membesar-besarkan masalah ini. "Saya tadi sudah telepon Kapolres. Ya, jangan dibesar-besarkan dong masalah ini," ujar Taufiq.

Informasi yang dihimpun, bentrokan terjadi di blok B lantai 3 Lapas Salemba. Bentrokan itu melibatkan Kelompok Palembang dan Kelompok Barpus atau napi titipan dari Jakarta Barat dan Jakarta Pusat.

Dua napi diduga mengalami luka tusuk atas bentrokan itu, yakni Yusnandi alias Boncel dan Suwandi. Mereka dikabarkan tertusuk di bagian punggung.

Informasi lain menyebut, bentrokan itu dipicu oleh ditusuknya napi bernama Cholil oleh napi lain yang belum diketahui identitasnya. Akibat penusukan itu, Kelompok Palembang dan Kelompok Barpus melakukan perundingan guna mencari jalan keluar.

Namun, di tengah perundingan itu terjadi ceckcok yang berujung pada penusukan terhadap Boncel dan Suwandi oleh napi bernama Junaidi.

Namun Taufiq membantah informasi ini. Dia mengatakan pertikaian ini hanya dipicu masalah sampah. Taufiq juga  membantah adanya napi yang mengalami luka tusuk. (Eks/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini