Sukses

Ahok Sebut Komunis, Ketua RT: Kelewatan Wagub Ngomong Gitu!

Ahok menyebut warga yang meminta ganti rugi tanah negara sebagai tindakan komunis. Pernyataan itu dinilai tak pantas dikeluarkan oleh seorang pejabat publik.

Pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di sejumlah media membuat warga bantaran Waduk Pluit meradang. Pria yang disapa Ahok itu menyebut warga yang meminta ganti rugi tanah negara sebagai tindakan komunis. Pernyataan itu dinilai tak pantas dikeluarkan oleh seorang pejabat publik.

"Kelewatan itu wakil gubernur ngomong gitu," kata Syharoni, Ketua RT 19/17, Jalan Kebun Tebu, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (25/4/2013).

Tak hanya itu, warga juga mengaku kecewa dengan pernyataan Ahok. Mereka akan mengambil langkah terkait pernyataan yang dinilai menyakitkan itu.

"Forum Warga Muara Baru Waduk Pluit kecewa dengan pernyataan Pak Ahok di media. Dia bilang 'yang minta ganti rugi itu komunis'. Pernyataan itu untuk warga bantaran waduk. Kami akan menyikapi itu," ujar Midun, salah satu warga RW 17 Muara Baru Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.

Meski begitu, belum jelas bentuk sikap yang akan diambil ratusan warga waduk yang telah dan akan digusur itu. Mereka berencana akan membicarakan terlebih dahulu.

"Kami baru akan berkumpul untuk membicarakan itu," tambah koordinator warga RW 17 Waduk Pluit tersebut.

Midun menyebutkan, hingga kini warga masih tidak melakukan aksi di depan kediaman Ahok di Pantai Mutiara. Kendati kemungkinan adanya warga di sisi lain waduk yang akan melakukan aksi itu.

"Saya belum dengar ada rencana demo di rumah Pak Ahok, tapi bisa saja warga lainnya," tutup Midun.

Warga sisi utara Waduk Pluit sebelumnya menolak penggusuran untuk normalisasi waduk. Hal ini dikarenakan warga tidak diajak musyawarah terlebih dulu dengan pemerintah daerah terkait penggusuran ini.(Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.