Sukses

VIDEO: Warga Minta Ganti Rugi Tanah Negara, Ahok: Itu Komunis!

Penolakan warga dinilai terlalu berlebihan.

Protes ratusan warga yang menolak penggusuran rumah di bantaran Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, hingga memblokir jalan disesalkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Sebab penggusuran itu dilakukan di atas tanah negara dan untuk mencegah banjir. Sehingga penolakan warga dinilai terlalu berlebihan.

"Kalau saya pake logika. Kalau saya bangun rumah di tanah yang bukan milik saya tanpa izin, dibongkar P2B, saya minta ganti rugi nggak sama pemerintah? Dapat? Mana ada? Ya mampus semuanya. Udah bangun salah, dikasih duit gitu lho. Terus saya bangun di tanah negara, terus saya sewa-sewain sama orang, dibongkar, minta ganti rugi. Mana ada hukumnya? Itu komunis namanya!" ketus Ahok.

Ia menambahkan, pembongkaran bangunan yang berada di bantaran kali itu dilakukan sebagai bagian dari proyek normalisasi Waduk Pluit untuk mencegah terjadinya banjir di Jakarta.

"Masak nggak boleh pake tanah sendiri," tukas Ahok.

Dalam aksinya, ratusan warga mendatangi Pos Polisi Pluit Timur untuk menolak rencana penggusuran yang akan dilakukan Pemprov DKI Jakarta. Beberapa warga bahkan memblokade jalan masuk permukiman menggunakan batu dan kayu agar alat berat tidak bisa masuk ke lokasi rumah yang hendak digusur. Mereka menolak digusur karena rumah susun sebagai pengganti rumah jauh dari tempat mereka mencari nafkah.

Aksi itu membuat petugas Satpol PP menangguhkan pembongkaran. Sejumlah alat berat yang sudah datang akhirnya digunakan untuk mengeruk waduk.(Adi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.