Sukses

Kemenkes: 3 RS Tak Minta Uang ke Keluarga Bayi Dera

Tiga rumah sakit yaitu RS Cipto Mangunkusumo, RS Fatmawati, dan RSAB Harapan Kita tidak meminta uang kepada keluarga Dera Nur Anggraini sebagai syarat perawatan.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Kesehatan Murti Utami membantah tiga rumah sakit yaitu RS Cipto Mangunkusumo, RS Fatmawati, dan RSAB Harapan Kita meminta uang kepada keluarga Dera Nur Anggraini sebagai syarat perawatan.

"Setelah kami melakukan rapat, ketiga rumah sakit itu tidak pernah meminta uang muka kepada keluarga pasien dan tidak pula menolaknya," ujar Murti melalui keterangan pers, Selasa (19/2/2013).

Ia mengatakan, berdasarkan keterangan dari RSAB Harapan Kita, pihaknya menerima surat rujukan dari Rumah Sakit Zahira. Tapi petugas rumah sakit tidak bisa menerima karena kondisi ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU) sudah penuh.

"Jumlah NICU di sana (RSAB Harapan Kita) sebanyak 10 tempat tidur, dan kondisinya dalam keadaan penuh," ucap Murti.

Kemudian selanjutnya, keluarga pasien langsung menghubungi RSCM, pada Sabtu 16 Februari lalu. Keluarga Dera datang dengan membawa rujukan tanpa pasien. Namun sama seperti di RSAB Harapan Kita, NICU di RSCM pun dalam kondisi penuh. Bahkan sejumlah pasien turut mengantre untuk mendapatkan ruang tersebut.

"Ruang NICU di Rumah Sakit Cipto (RSCM) berkapasitas 10 tempat tidur juga penuh, malah ada beberapa pasien yang waiting list," jelas Murti.

Demikian pula dengan kondisi ruangan NICU di RS Fatmawati, yang kapasitasnya hanya 3 tempat tidur. Ketika keluarga datang, ternyata ruang juga penuh dan terdapat antrean pasien lain.

Murti mengatakan, sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku di rumah sakit, jika terdapat pasien yang membutuhkan perawatan NICU, pasti akan diberikan pelayanan. Bila ruang NICU dalam keadaan penuh, diupayakan untuk mendapatkan rumah sakit rujukan yang dapat memberikan pelayanan NICU tersebut.

"Selama belum mendapatkan rujukan, maka pasien akan mendapatkan perawatan di IGD," kata Murti.

Sementara Dirjen Bina Upaya Kesehatan (BUK) menegaskan, tak ada penolakan terhadap pasien Dera. Upaya untuk merujuk dan mencari rumah sakit lain yang memiliki NICU yang masih kosong cukup tepat.

"Jadi memang ini tidak ada yang ditolak. Saya ambil contoh, di Cipto sekarang ini ada 10 NICU semua penuh, kemudian 3 pasien yang butuh NICU itu dirawat di gawat darurat. Kalau anak ini dibawa ke Cipto tidak pakai tanya-tanya, langsung dibawa dan tidak ada tempat, ya ditaruhnya di gawat darurat yang sama sekali tidak optimal untuk pasien NICU," ujar Murti.(Ais)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.