Sukses

Bikin Ormas, Din Syamsuddin Tak Mau Terseret Politik Praktis

PIM akan lebih terkonsentrasi menyelesaikan permasalahan nyata yang saat ini dialami oleh masyarakat di kalangan bawah.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin bersama sejumlah tokoh dari berbagai bidang mendirikan organisasi massa bernama Pergerakan Indonesia Maju (PIM). Ormas tersebut  fokus pada persoalan pengentasan permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat.

"Kita mencoba menggalang kekuatan dari kemajemukan. Kami berkeyakinan kemajemukan adalah kekuatan, dan kami ingin buktikan keragaman Indonesia sebagai kekuatan. Kekuatan ini kita gunakan untuk menyelesaikan masalah bangsa," ujar Din.

Din menjelaskan, ormas bentukannya itu akan lebih terkonsentrasi menyelesaikan permasalahan nyata yang saat ini dialami oleh masyarakat di kalangan bawah. PIM sudah memiliki sejumlah rencana program aksi seperti Taman Bacaan Rakyat, Desa Mandiri Energi, Percepatan Pengentasan Buta Aksara, dan Pendirian Rumah Layak untuk Rakyat.


"Seperti Desa Mandiri Energi, koordinatornya Prof Akhmaloka, mantan rektor ITB, programnya menghimpun eksplorasi potensi energi dari desa, apakah itu nabati, untuk negeri terbarukan, atau energi surya, panas bumi, angin, sampai pada gelombang. Mana yang paling memungkinkan di desa itu, bisa dimanfaatkan rakyat setempat," ucap Din saat berbincang dengan Liputan6.com di SCTV Tower, Jakarta, Jumat (20/5/2016).

Selain itu, PIM juga akan memberikan pandangan-pandangan terkait permasalahan yang ada, serta meluruskan wacana politik yang hiruk-pikuk, namun tidak telibat dalam gerakan politik praktis.

"PIM ini kami sebut ajang silaturahmi kebangsaan. Dan kita fokus pada isu konkret, kemanusiaan, kebersamaan dan kemajukan," ucap Din.

PIM saat ini telah memiliki 45 anggota Dewan Nasional dengan Din Syamsuddin sebagai ketua, Siti Zuhro sebagai wakil ketua, Philip Wijaya Wakil Ketua, Ali Masykur Musa sebagai Sekretaris, dan Ulla Nuchrawaty sebagai Bendahara.

Ketua MUI itu menjelaskan, PIM diisi oleh orang-orang dengan latar belakang yang berbeda-beda, lintas agama, lintas suku, dan lintas profesi.

"Kami tidak terlibat dalam gerakan politik tertentu, kerja sama dengan siapa saja, pemerintah, LSM, parpol, siapa saja, kita tidak punya modal apa-apa. Kami hanya punya modal tekad dan modal keinginan bahwa kita bisa maju bersama," Din Syamsuddin menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.