Sukses

VIDEO: Pro-Kontra Warga Terkait Penggusuran Kalijodo‎

Rencana penggusuran di Kalijodo tidak langsung diterima warga yang sudah tinggal belasan hingga puluhan tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah rencana pemerintah menggusur kawasan Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara, aktivitas warga pada Rabu siang 17 Februari berlangsung seperti biasa. Tak terlihat gejolak, apalagi protes.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Rabu (17/2/2016), meski demikian, rencana pembongkaran bangunan di tanah negara ini tidak langsung diterima begitu saja oleh warga yang sudah tinggal belasan hingga puluhan tahun.

Ada yang setuju pembongkaran bangunan asal ganti rugi sesuai. Ada pula yang tidak setuju, karena tidak mudah memulai kehidupan di tempat yang baru.

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat berkunjung ke lokasi Rabu siang, menawarkan dua pilihan, terutama bagi pelaku prostitusi. Selain menjalani pelatihan yang dibiayai pemerintah, juga ditawarkan menjadi pekerja di pabrik garmen di Boyolali, Jawa Tengah yang bisa menampung 2.000 pekerja.

Sementara itu pengamat perkotaan Yayat Supriyatna mengingatkan, tidak semua warga Kalijodo bergelut di dunia prostitusi.

Saat berkunjung ke lokasi Rabu petang, Yayat meminta perlu solusi yang tepat bagi ribuan warga Kalijodo. Selain itu Pemprov DKI juga harus paham menggusur warga dari Kalijodo, bukan seperti memindahkan barang.

Dari data di Kecamatan Penjaringan, saat ini ada 3.000 jiwa lebih atau sekitar 1.300 kepala keluarga yang tinggal di Kalijodo. Lalu ada 550 bangunan dan 50 di antaranya berfungsi sebagai tempat hiburan malam yang mempekerjakan sekitar 400 wanita penghibur.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.