Sukses

Dishub DKI Jakarta Belum Setuju Balapan Liar Dilegalkan

Beberapa hal aspek harus diperhatikan sebelum benar menggelar balapan jalanan.

Liputan6.com, Jakarta - Ditlantas Polda Metro Jaya berencana melegalkan balap liar yang biasa meresahkan warga. Polisi akan mewadahi anak-anak muda yang biasa balapan liar agar balapan lebih aman dan teratur.

Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan, pihaknya masih ingin melihat kajian dan informasi mendalam soal rencana ini. Beberapa hal aspek harus diperhatikan sebelum benar menggelar balapan jalanan.

"Nanti kan kita lihat, kan kita belum tahu belum dapat informasi dari Dirlantas bagaimana. Kan baru dikaji, masih sebatas wacana ya," kata Andri di Balai Kota, Jakarta, Kamis (14/1/2016).

Menurut mantan Asisten Pemerintahan Walikota Jakarta Timur itu, keputusan untuk menggelar balapan jalanan harus memenuhi beberapa aspek. Jangan sampai pelegalan ini justru disalahgunakan.

"Sekarang begini Dishub itu kita kan di sini harus melihat berbagai macam kepentingan. Kalau kepentingan umum itu ada yang dilanggar ya enggak boleh lah," kata dia.

Dia melihat balapan liar sebagai hobi sebagian anak muda. Namun begitu, aksi itu jangan sampai mengorbankan kepentingan umum.

"Ya tapi kita juga bisa lihat balap-balapan kan itu emang sudah hobi kan. Makanya saya belum tahu nih jalan-jalan mana yang mau dipakai, kapan, waktunya gimana. Kalau mengganggu kepentingan umum ya enggak boleh lah jangan. Kalau Dishub kan seperti itu," jelas Andri.

Meski begitu, mantan Camat Jatinegara itu yakin Polda Metro Jaya sudah memiliki kajian dan pertimbangan dalam melaksanakan balapan jalanan ini. Andri juga yakin kepolisian akan menerima masukan dari berbagai pihak sebelum benar-benar memutuskan ini.

Mengingat, penyelenggaraan balapan jalanan ini tidak hanya melibatkan kepolisian. Sehingga kerja sama dan komunikasi harus benar-benar terjalin.

"Kan enggak mungkin polisi itu ambil kebijakan itu dikaji sebelum ada masukan-masukan. Tiba-tiba eh kita begini, enggak mungkin kan, pasti ada masukan-masukan," kata dia.

"Nanti dikaji seperti itu. Tapi jangan dibilang balap liar. Arena untuk menampung aspirasi masyarakat yang hobi balap-balapan, gitu. Kan balap-balapan emang ada, formula 1, formula 2, formula 3, MotoGP," imbuh Andri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini