Sukses

Pertemuan Pertama Jokowi dengan Perdana Menteri 'Hot' Kanada

Ditemani sang istri Iriana, Presiden Jokowi mendarat di Antalya, Turki pada Sabtu malam 14 November 2015 pukul 20.00 waktu setempat.

Liputan6.com, Jakarta - Ditemani sang istri Iriana, Presiden Jokowi mendarat di Antalya, Turki pada Sabtu malam 14 November 2015 pukul 20.00 waktu setempat atau Minggu dini hari pukul 01.00 WIB. Dalam kunjungan ke Turki kali ini, sang presiden dijadwalkan bertemu muka dengan sejumlah pemimpin negara anggota G-20.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi menyampaikan, salah satu agenda Jokowi pada Minggu (15/11/2015) ini adalah bertemu dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.

Perdana menteri tampan itu baru saja memenangkan pemilu di negaranya.

Justin Trudeau menggantikan Perdana Menteri Stephen Harper yang telah memimpin selama 9 tahun.

Pria 43 tahun yang sukses menempati posisi pertama dari urutan ketiga, adalah anak tertua dari Pierre Trudeau -- bapak Kanada modern.

Justin yang memiliki keluarga bahagia itu juga seorang petinju dan politisi yang dianggap kompeten. Ia tak hanya menawarkan perubahan dalam pemerintahan, tetapi juga pemerintahan yang lebih baik.

Justin Trudeau merupakan seorang mantan guru yang telah menjadi anggota oposisi parlemen sejak tahun 2008.

"Hal ini merupakan pertemuan pertama antara Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau," kata Menlu Retno seperti dikutip dari laman Setkab.go.id.

Pertemuan Selanjutnya

Selanjutnya, kata dia, Jokowi dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jinping.

Usai pertemuan tersebut, dia akan menghadiri acara KTT G-20 dengan tiga acara utama, yaitu working lunch, pertama. Acara ini mengambil tema development and climate change. Presiden Jokowi akan berbicara mengenai masalah climate change.

Kemudian, agenda kedua di G-20 adalah working session I. Tema yang diambil adalah inclusive growth, global economy, growth strategies, employment and investment. Sementara program ketiga di G-20 adalah working dinner. Isu yang akan dibahas adalah mengenai masalah counter terrorism.

"Jadi, secara pokok yang akan dilakukan Presiden Jokowi bersama dengan para pemimpin G-20 tentunya akan ada penyambutan secara resmi dan pembukaan serta ada resepsi pada malam harinya," tutur Retno. (Ndy/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini