Sukses

Jokowi Bagikan 'Kartu Sakti' di Madura

Pemerintah telah mencetak 6,3 juta kartu perlindungan sosial.

Liputan6.com, Surabaya - Presiden Joko Widodo dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Kamal, Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Dalam agenda yang diterima Liputan6.com dari Humas Kementerian sosial, Presiden Jokowi akan didampingi Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa membagikan kartu sakti ke warga sekitar.

"Iya ke sana untuk membagikan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Keluarga Sejahtera," kata Kabiro Humas Kemensos Benny Setia Nugraha di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (10/11/2015).

Pantauan Liputan6.com yang menuju ke lokasi lebih dulu, sepanjang perjalanan terutama di jalan Kamal, di setiap sekolah, ratusan murid-murid dan guru sudah siap menyambut orang nomor 1 di Indonesia itu. Mereka membentangkan bendera merah putih ukuran besar dan berteriak memanggil nama-nama Jokowi.

Di Surabaya, Presiden Joko Widodo menjadi inspektur upacara peringatan Hari Pahlawan di Tugu Pahlawan Surabaya, Jawa Timur. Ribuan peserta pun terlihat khidmat mengikuti rangkaian acara yang digelar rutin tiap tahun di tanah para pahlawan itu.

Perlindungan Sosial

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pemerintah telah mencetak 6,3 juta kartu perlindungan sosial (KPS) untuk warga miskin dan kurang mampu di seluruh Indonesia. Jumlah kartu yang tercetak dan sebagian telah dibagikan tersebut hingga Juni 2015.

Ia menjelaskan KPS terdiri 3 kartu, yakni Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, dan Kartu Keluarga Sejahtera. Jumlah warga miskin terdaftar yang diusulkan layak menerima KPS di seluruh Indonesia, mencapai lebih dari 15 juta orang dan kini terus dilakukan verifikasi dan validasi data oleh Kementerian Sosial.

Khofifah mengatakan, ketiga jenis KPS itu merupakan upaya pemerintah untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta program prioritas Presiden Jokowi.


Ketiga jenis kartu itu memiliki kegunaan berbeda-beda. Kartu Indonesia Pintar untuk membantu masyarakat agar bisa mengenyam pendidikan hingga minimal lulus SMA.

Kartu Indonesia Sehat merupakan program jaminan sosial untuk membantu kesehatan masyarakat kelas ekonomi lemah, sedang Kartu Keluarga Sejahtera untuk membantu asupan gizi ibu hamil dan bayi yang dikandungnya, serta membantu proses persalinan.

Ia menjelaskan program itu juga untuk menekan angka kematian ibu dan bayi. Mengingat di Indonesia angka kematian ibu dan bayi selama ini masih cukup tinggi.

"Jika saudara pegang KIP dan anaknya sekolah SD, akan mendapatkan bantuan 400 ribu, SMP 750 ribu, sedangkan untuk SMA atau Aliyah 1 juta," kata Khofifah.

Kartu Keluarga Sejahtera memliki banyak fungsi, antara lain pemegangnya akan mendapatkan potongan harga pupuk, BBM subsidi, dan pengurusan sertifikat tanah gratis.

Ia meminta masyarakat miskin dan kurang mampu yang belum terdata sebagai penerima KPS, langsung melapor kepada kepala desa untuk kemudian dilanjutkan ke Dinas Sosial sebelum diserahkan ke Kementerian Sosial. (Nil/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.